Thursday, March 20, 2014

SURABAYA RAYA : ANJAL SANGGAR ALANG-ALANG SURABAYA TAMPIL DI BRASIL



SURABAYA memang sudah dikenal sebagai kota tempat lahirnya anak-anak berbakat yang kelak menjadi tokoh nasional. Seperti tampilnya arek Suroboyo, Evan Dimas Darmono, sang Kapten Timnas U-19, kini namanya menasional dan menjadi idola bagi jutaan remaja se-Indonesia. Dan kini, sebanyak 8 anak jalanan (anjal) di bawah bimbingan Sanggar Alang-Alang Surabaya, bakal tampil di Brasil untuk membela Indonesia dalam kejuaraan sepakbola khusus anak jalanan yang digelar pada Pra Piala Dunia 2014, Juni mendatang.
4 dari delapan anak tersebut asli arek Suroboyo, sedangkan lainnya berasal dari Malang dan Blitar. Ini merupakan prestasi hebat karena anak-anak yang sehari-hari bekerja sebagai loper koran tersebut mampu menyisihkan puluhan anak lainnya. Didampingi pengasuh Sanggar Alang-Alang Surabaya, Didit Hape, mereka berpamitan dan memohon doa restu kepada Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, menjelang berangkat ke Brasil via Jakarta pada Rabu (26/2).
Walikota Risma mengaku bangga dengan prestasi yang ditunjukkan anak-anak tersebut. “Anak-anak ini memberi inspirasi bahwa kalau mereka mau ya mereka bisa. Tidak ada yang tidak mungkin,” tegas Walikota Risma setelah menerima anak-anak dari Sanggar Alang-Alang di ruang kerja walikota, Selasa (25/2).
Walikota yang telah sukses membawa Surabaya meraih 51 penghargaan level nasional dan internasional ini berharap anak-anak tersebut mampu berprestasi maksimal di Brasil. Dan, yang lebih penting, mereka bisa menunjukkan attitude yang baik. “Mereka ini kan bukan hanya membawa nama Surabaya, tetapi juga Indonesia. Karena itu, mereka harus bisa jaga sikap dan mental. Mereka harus giat berlatih. Di sana pasti latihannya berat dan mereka tidak boleh gampang menyerah,” sambung walikota.
Menurut Didit Hape, delapan anak-anak tersebut berhasil menyisihkan sekitar 70 anak-anak jalanan yang mengikuti seleksi. Mereka adalah Muhamad Ayub, Muhamad Malik dan Siti Nur Qomariah, yang berasal dari Surabaya, serta Muhamad Yasidur Rozaq, Eko Siswandi, Rizqi Rahmadi, Muhamad Mukti, serta Yusuf Eko Saputro. Setelah pengumuman lolos pada 4 Februari lalu, pihaknya langsung mengkarantina mereka. “Karena anak jalanan ini kan identik sebagai anak-anak yang keras. Kita memberikan pembenahan mental di kamp kita di Sanggar Alang-Alang. Kita mencoba dengan teknik pendekatan etika, norma dan agama,” jelas Didit Hape. Di Jakarta, mereka akan bergabung dengan anak-anak jalanan dari kota lain seperti Palembang, Medan, Jakarta dan Makassar yang juga telah lolos seleksi.
Di Brasil nanti, anak-anak tersebut akan bermain dalam even sepakbola khusus anak jalanan yang digelar sebelum Piala Dunia. Even yang pertama kali digelar ini diikuti oleh tim dari 14 negara. “Kita sudah siap mental dan fisik untuk berangkat ke Brasil. Yang paling penting tentu menjaga kondisi agar tetap fit. Semoga kami bisa memberikan yang terbaik untuk Surabaya dan Indonesia,” ujar Muhamad Ayub. (F.183)R.07 

No comments:

Post a Comment