Saturday, May 17, 2014

DRESTA BALI : SABET PENGHARGAAN LALIN, MARKA JALAN MASUK PEMELIHARAAN RUTIN

KOTA Denpasar telah ditetapkan sebagai kota peraih trophy Wahana Tata Nugraha (WTN). Satu penghargaan dari pemerintah pusat yang diberikan pada September 2013 lalu melalui Menteri Perhubungan, Fredy Numberi, atas keberhasilan pemerintah daerah melalui Dinas Perhubungan Kota Denpasar dalam mewujudkan kota berkawasan tertib lalulintas dan angkutan darat.
Menurut Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Denpasar, I Nyoman Sustiawan, seizin I Gde Astika SH selaku Kepala Dinas, trophy yang diraih Kota Denpasar itu merupakan penghargaan tertinggi di bidang lalu lintas. Ditetapkan begitu lantaran dipandang lulus dari unsur administrasi, teknis lapangan dan kebijakan pemerintah di bidang lalulintas. Di antaranya, atas terwujudnya kawasan tertib berlalulintas dan angkutan darat, salah satunya dengan terbangunnya lajur khusus roda dua di sepanjang Jalan PB Sudirman dan lingkar civic centre Renon, Denpasar, terbangunnya Zona Selamat Sekolah (ZoSS) serta program Car Free Day.
Untuk marka lajur roda dua sendiri dibangun menggunakan dua tahun anggaran. Satu lajur roda dua di Jalan PB Sudirman dengan panjang sekitar 2 kilometer dibangun menggunakan dana APBD tahun anggaran 2013. Sementara satu lajur roda dua di Jalan lingkar civic centre Renon, Denpasar, dengan panjang sekitar 5 kilometer dibangun menggunakan dana APBD tahun anggaran 2014.
Sementara itu, terkait teknis penanganan marka, I Dewa Ketut Ari Pradnyana MT, ditunjuk selaku PPK proyek marka jalan kawasan Denpasar, secara terpisah menuturkan bahwa marka pada kedua lajur itu pemeliharaannya masuk dalam APBD Pemkot Denpasar. Sehingga jika kemudian diperlukan perbaikan lantaran faktor usia, anggaran pemeliharaan marka berbahan thermo plastic dengan ketebalan 2,5 milimeter itu akan secara rutin dialokasikan. “Itu termasuk Zona Selamat Sekolah atau ZoSS. Perbaikan melalui anggaran pemeliharaan rutin akan dilakukan setiap tahunnya,” ujar Ari Pradnyana.
Seperti pada marka jalan, lanjut Ari, pembangunan ZoSS berbahan cold plastic dengan ketebalan 2,5 milimeter itu juga dari dua tahun anggaran berbeda. Pada ZoSS yang dibangun di kawasan Jalan Hangtuah dan Jalan HOS Cokroaminoto dari anggaran 2013, sementara ZoSS di Jalan Setia Budi dan satu ZoSS dibangun di Jalan Gungnung Agung, dibangun dari anggaran tahun ini atau 2014. (F.915) majalah fakta online

No comments:

Post a Comment