Tuesday, May 27, 2014

MADURA RAYA : LAYANAN PENSIUNAN DI BTPN SUMENEP TUAI KELUHAN

PARA pensiunan di Kabupaten Sumenep  yang mengambil uang pensiunannya di BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Negara) Sumenep, banyak yang mengeluh. Untuk mendapatkan nomor antrian, mereka  harus menyampaikan buku tabungannya pada sekitar  jam 10 malam dan diterima di luar BTPN oleh para rela wan (pensiunan penghimpun). Sempat terjadi kericuhan.karena penyerahan buku tabungan  dibatasi  hanya 200 nasabah, padahal biasanya 400 nasabah. Pada  jam 4 pagi, mereka harus datang kembali untuk mengambil buku tabungan dan nomor antrian. Sebagian dari nasabah merasa kecewa ketika  melihat nomer antriannya cukup besar, padahal merasa lebih awal menyerahkan buku tabungannya. Semula niat mereka ingin langsung mencairkan uang pensiunannya (pencairannya dimulai sekitar jam 5 pagi). Namun ketika melihat nomor antriannya besar mereka pun pulang dan harus kembali lagi agak siang.
Menurut Sucipto (pensiunan RRI) yang mengaku sebagai relawan memaparkan  bahwa semula ada tiga relawan yang cukup aktif, akan tetapi belakangan diduga  salah  seorang  relawan  mulai bermain. Ketika  diperhatikan nomor antrian 1 – 6 selalu dari keluarga relawan tersebut. Pernah terjadi, Cipto nomor antrian 10 menjadi 80.
Drs H Abd Su’ud (pensiunan Pengawas Disdik Sumenep) mengakui bahwa walaupun ia harus bolak-balik sampai  tiga kali untuk menerima uang pensiunannya di BTPN, tidak masalah. Yang terpenting baginya dapat menerima pinjaman dengan mudah,  pensyaratannya mudah, bunganya rendah (8,9 %  per tahun), satu hari cair, seringkali  tanpa biaya administrasi dan jika memohon pinjaman lagi tetap dilayani asalkan uang pensiunnya masih ada.
Ach Bahtiar SPd.(pensiunan kepala sekolah) menyatakan bahwa BTPN pada jam-jam tersebut hanya melayani kehendak nasabah. Itu pun hanya pada setiap tanggal 1 dan jika terlalu lama antri mereka disuguhi camilan ringan. “Coba ngambil pensiunannya pada tanggal 2-5 setiap bulan, saya yakin tidak akan mengeluh’,” ungkap Bahtiar.   
A Yani, Kepala BTPN Sumenep, saat dikonfirmasi FAKTA mengatakan bahwa ia selaku pimpinan BTPN tidak  pernah memerintahkan kepada petugas untuk  membatasi  pengambilan nomor antrian bagi para pensiunan dan  BTPN tidak ada hubungannya dengan para relawan. BTPN melayani nasabah pensiunan lebih dari 2.000 orang dengan mengedepankan ketelitian dalam membayar dan karyawan harus memperhatikan tentang kepentingan dan kebutuhan nasabah.  Yani sebagai pimpinan BTPN yang masih baru akan selalu mengevaluasi input-input dari internal atau eksternal demi untuk peningkatan pelayanan kepada para nasabah. (Tim) majalah fakta online

No comments:

Post a Comment