Thursday, May 15, 2014

SURABAYA RAYA : DISPORA KOTA SURABAYA MENYELENGGARAKAN PELATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN PEMUDA

DINAS Pemuda dan Olahraga Kota Surabaya mengadakan pelatihan dasar kepemimpinan pemuda bertempat di Kebun Teh Wonosari, Lawang, Malang. Kepala Dispora Kota Surabaya, Ir Hidayat Syah MSi, selaku PA saat dikonfirmasi FAKTA mengatakan bahwa pelaksanaan pelatihan tersebut selama tiga (3) hari mulai Jum’at s/d Minggu, tanggal 4 s/d 6 April 2014. Peserta pelatihan diikuti 125 orang terdiri dari 55 wanita dan 70 pria. Selanjutnya Ir Hidayat Syah MSi menjelaskan maksud dan tujuan pelatihan di antaranya:
1. Mempererat persatuan dan kesatuan antar pemuda dan mempererat
    persaudaraan
2. Melatih kedisiplinan, kejujuran, kreatifitas dan kebersamaan
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan agar para pemuda tidak kuper,
    minder, tetapi memiliki kepercayaan diri dan wawasan yang lebih luas
4. Pemuda merupakan penerus bangsa dan sebagai ujung tombak, harapan bangsa
    ke depan maka mulai dini perlu diberikan bimbingan dan pembinaan agar penuh
    semangat dan dedikasi yang tinggi dan dapat bersaing dengan pemuda lainnya.
Hidayat menekankan pada para peserta pelatihan dalam pelaksanaan pelatihan agar dilakukan dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh, dipahami, diresapi dan dijalankan dengan penuh tanggung jawab. Pelatihan ini merupakan pembinaan terhadap pemuda. Kepedulian Pemerintah Kota Surabaya terhadap masyarakat khususnya pemuda ini agar pemuda memiliki potensi yang lebih yang nantinya dapat ditularkan pada pemuda yang lain.
Kabid Pemuda, Drs Samsul Bahri MSi, selaku PPK menambahkan bahwa dalam pelatihan diberikan materi meliputi antara lain :
1. Pengenalan bahaya narkoba dan dampaknya
2. Motivasi hidup agar para pemuda memiliki percaya diri
3. Pembentukan mental agar para pemuda bermental baja dan berkarakter tidak
    loyo, mental yang cemerlang
4. Pembinaan spiritual, kepribadian, kerohanian dan keimanan.
Samsul Bahri menjelaskan bahwa tahun anggaran 2014 terdapat enam (6) kegiatan untuk pembinaan pemuda, Karang Taruna dan Pramuka, antara lain :
1. Pembinaan penyalahgunaan narkoba, kenakalan remaja dengan memberikan
    pembinaan spiritual
2. Potensi dan bakat, seni budaya di antaranya seni tari dan seni suara
3. Pelatihan kewirausahaan
4. Pekan Kreatifitas Pemuda, Karang Taruna dan Pramuka berupa pameran,
    kewirausahaan, lomba seni Islami, musik band dan lain-lain
5. Pembinaan Pemuda Pelopor dilakukan dengan berbagai lomba seni budaya dan
    wira usaha
6. Penanganan Tenaga Kerja bagi Pemuda, Karang Taruna, Pramuka dan Pemuda
    Pelopor, diarahkan pada masing-masing potensi yang dimiliki untuk dilatih dan
    ditempatkan pada tempat usaha seperti otomotif, las, jahit dan keterampilan
    lainnya.
Kasi Kepemimpinan, Kewirausahaan dan Kepeloporan selaku PPTK (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan), Ir Uji Wijono MM, menambahkan bahwa pelatihan pemuda tahun 2014 sudah dilakukan untuk ketiga kalinya dan nantinya akan ada kelanjutannya, direncanakan pada bulan Agustus 2014. Peserta dari masing-masing pelatihan diseleksi dan akan diambil 25 orang pemuda yang akan mengikuti pelatihan selanjutnya. Barang tentu yang terpilih memiliki kesungguhan, kreatifitas dan potensi, sejauh mana daya serap materi yang telah diberikan oleh Pembina yang memberikan materi pelajaran. Peserta pelatihan kelanjutan sejumlah 100 (seratus) orang Pemuda, Karang Taruna dan Pramuka.
Menurut Uji Wiyono, peserta pelatihan tersebut direkrut dari pemuda Karang Taruna, Pramuka, siswa sekolah SLTP, SLTA dan ormas yang ada di Kota Surabaya. Berkaitan dengan pelatihan tersebut dapat dibedakan antara Pemuda, Karang Taruna, Pramuka dan Pemuda Pelopor sesuai dengan Kepmen/Permen Pemuda dan Olahraga RI bahwa untuk usia pemuda berumur 16 s/d 30 tahun dan untuk Karang Taruna berusia 13 s/d 45 tahun. Selain itu pemuda berlatar belakang politik seperti KNPI yang anggotanya terdiri dari ormas-ormas kepemudaan. Sedangkan Karang Taruna merupakan organisasi sosial yang terdiri dari para remaja, muda-mudi, yang ada di kampung dan kegiatannya sosial, banyak membantu warga masyarakat yang ada di RT, RW, dan dari berbagai macam latar belakang, ada yang putus sekolah/menganggur, sekolah SLTP/SLTA maupun masih ada yang kuliah dan ada juga yang sudah sarjana S1 dan S2. Ini semua kegiatannya benar-benar untuk kepentingan masyarakat bersifat sosial.
Bila pelatihan dari unsur pemuda, Karang Taruna, Pramuka dan Pemuda Pelopor dijadikan satu akan mengurangi peserta dari Karang Taruna yang seharusnya mendapat kesempatan yang lebih karena Karang Taruna perlu mendapatkan perhatian dan pembinaan untuk ke depannya. FAKTA dalam kesempatan itu mewawancarai peserta pelatihan di antaranya anggota Karang Taruna dari RW V Kelurahan Asemrowo bernama Yuni yang saat ini masih kuliah semester 4 jurusan Akuntansi Manajemen, bahwa ia mengikuti pelatihan ini sangat senang karena dapat menambah wawasan yang lebih luas, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang selama ini belum pernah didapat di bangku kuliahnya.
Selain itu guna memupuk kerukunan dan mempererat persahabatan di antara peserta pelatihan. Soal materi yang diberikan maupun instrukturnya, kata dia, sangat menyenangkan dan humoris, tidak membosankan. Dia mengharapkan Dispora setiap ada kegiatan selalu melibatkannya dan diikutsertakan agar wawasan, pengetahuan, keterampilan, kewirausahaan dan lain-lainnya dapat lebih dikembangkan lagi untuk ke depannya. Itu semua tidak lepas dari pembinaan dari Pemerintah Kota Surabaya. Taufik Rahman S, Ketua Karang Taruna yang juga peserta pelatihan juga menyampaikan hal yang sama yaitu sangat senang bila nantinya dapat diikutkan lagi dalam Pelatihan Dasar Kepemimpinan oleh Dispora Kota Surabaya.
Pada Pelatihan Dasar Kepemimpinan Pemuda, materi yang diberikan juga tidak kalah pentingnya yaitu Penyalahgunaan Narkoba yang dilakukan oleh para pemuda, Karang Taruna dan lain-lain. Sebagai narasumber adalah Kabid Penyuluhan BNN Jatim, Kombes Pol DR Sobar Isman SH MH MBA. Menurutnya, narkoba merupakan bahaya yang serius mengancam seluruh lapisan masyarakat mulai dari TNI, Polri, DPR, DPRD, politisi, para penegak hukum (jaksa, hakim), pegawai negeri, swasta, wiraswasta tak terkecuali. Maka diharapkan untuk lebih waspada terutama pada anak-anak sebagai generasi muda penerus bangsa dan negara agar para orangtua selalu waspada serta mengawasi anak-anaknya. (F.809) majalah fakta online

No comments:

Post a Comment