Monday, June 9, 2014

ADVETORIAL : DINILAI RESPONSIF, BADUNG TERIMA CITRA DAERAH DALAM ARSIP

KABUPATEN Badung tidak henti-hentinya mendapat apresiasi sekaligus penghargaan dari pemerintah pusat. Kali ini penghargaan diluncurkan pihak Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), yakni Citra Daerah Dalam Arsip. Hal itu lantaran dipandang begitu besar dan antusiasnya perhatian Bupati Badung terhadap masalah kearsipan.
“Kearsipan di Kabupaten Badung sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tata kelola kearsipan. Hal ini tidak terlepas dari dukungan pimpinannya yaitu Bupati Badung. Beliau sangat menyadari pentingnya arsip dalam membuat suatu perencanaan dan pembangunan di Kabupaten Badung sehingga Badung berturut-turut berhasil meraih penghargaan Pangripta Nusantara Utama dalam melaksanakan perencanaan dan pembangunan daerah serta berturut-turut meraih opini WTP dari BPK,” ujar Drs Mustari Irawan MPA, Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), dalam sambutan saat serah terima penghargaan di Ruang Kerta Gosana Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, pada Rabu (7/5).
Penghargaan itu diserahkan Kepala ANRI, Mustari Irawan, dan diterima secara langsung oleh Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung. Hadir dalam kesempatan itu Wakil ketua DPRD Kabupaten Badung, Made Sunarta, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, Kompyang R Swandika, beserta pejabat terkait di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Badung.
Menurut Mustari, Citra Daerah Dalam Arsip merupakan salah satu program prioritas ANRI dalam mewujudkan pemanfaatan arsip statis melalui akses publik yang modern untuk kemaslahatan bangsa dan kepentingan dunia internasional. Program tersebut telah digagas sejak 1998 dengan menerbitkan buku serial Citra Provinsi Dalam Arsip yang dilanjutkan dengan Citra Daerah Kabupaten dan Kota.
Sementara itu Bupati Gde Agung menuturkan bahwa arsip daerah sangat berharga. Mengingat pengalaman sejarah di mana tahun 1999 Kantor Pemerintah Kabupaten Badung di Lumintang diamuk massa hingga semua arsip termasuk sejarah Badung, di antaranya data-data tanah yang menjadi aset termasuk data penting lainnya, hangus terbakar. Sementara saat itu data pendukung tidak tersimpan sebagaimana tata kelola arsip daerah yang baik. “Kondisi ini menyebabkan kami sulit melakukan pendataan terhadap aset daerah. Akibatnya, Badung sempat mendapatkan opini disclaimer dari BPK,” ungkap Gde Agung.
Dari itu, lanjut Gde Agung, pengelolaan dan penyelamatan arsip akan sangat mendukung ketersediaan bukti otentik, bukti sejarah dan rekam jejak perjalanan pemerintahan, serta pembangunan dan kemasyarakatan yang telah dilakukan selama ini. Pengelolaan dan penyelamatan arsip, menurutnya, adalah tanggung jawab bersama dan harus terus dilkembangkan dan disosialisasikan. Bukan hanya lingkup pemerintahan, akan tetapi dapat digetoktularkan ke lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi baik politik maupun kemasyarakatan dan perseorangan sehingga dapat diwujudkan masyarakat sadar arsip di Kabupaten Badung.
Sebelum acara penyerahan Citra Daerah Kabupaten Badung Dalam Arsip, Mustari bersama rombongan didampingi Bupati Gde Agung beserta Kompyang R Swandika, Sekretaris Daerah Kabupaten Badung, meninjau pameran foto dengan tema “Badung Dalam Lintasan Sejarah”.
Sementara Penghargaan Badung selanjutnya diterima dari Kementerian Komunikasi dan Informatika. Yakni, penghargaan Indonesia Digital Society Award  (IDSA) Kategori Overall  Society, yang diserahkan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring, kepada Kadishubkominfo Badung, Wayan Weda Darmaja, di Mall Kota Kasablanka Jakarta, pada Kamis (8/5). (F.915) majalah fakta online
Bupati Badung, Anak Agung Gde Agung (dua kiri), saat menerima penghargaan Citra Daerah Dalam Arsip, didampingi Kompyang R Swandika, Sekda Badung

No comments:

Post a Comment