Monday, June 16, 2014

INFO JATIM : JANGAN PERNAH BERHENTI SEJAHTERAKAN MASYARAKAT

PKK yang merupaan lembaga keluarga yang dianggap paling eksis menangani kesejahteraan dan kesehatan di Indonesia  terus berbenah. Di Provinsi Jatim, PKK juga merupakan organisasi andalan keluarga yang kerap kali melakukan pembinaan yang mengarah pada kesehatan, kesejahteraan dan kenyamanan dalam berkeluarga. “Saya harapkan para kader PKK jangan pernah berhenti untuk menularkan pengetahuannya pada keluarga dan masyarakat sekitar tentang pentingnya kesehatan dan lebih peduli pada lingkungan, serta saling membantu untuk menaikkan derajad kesehatan, dan meningkatan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat, karena semua berakar dari ibu”.  Harapan itu disampaikan Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jatim, Dra Hj Nina Soekarwo MSi, yang lebih akrab disapa Bude Karwo pada Peluncuran Program Kemitraan Untuk Masyarakat Mojokerto di Hotel Sheraton Surabaya, Rabu (7/5).
Menurutnya, sebenarnya kalau seluruh anggota keluarga sudah ber-PHBS dan melaksanakan Sanitasi Berbasis Masyarakat (STBM) maka permasalahan sanitasi akan teratasi. Dalam pelaksanaan PHBS di dalam keluarga, perempuan memiliki peran yang sangat besar untuk melakukan perubahan perilaku dan menjadi pioner bagi anggota keluarganya, misalnya untuk mencuci tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang sehat, aman, hygienis, mengelola sampah rumah tangga dan mengelola limbah rumah tangga dengan benar, dan tidak BAB di sembarang tempat.
Peluncuran program wash (water, sanitation and hygiene) dari perusahaan Monsanto Indonesia untuk masyarakat Desa Dendung dan Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, akan mendapat program air bersih, sanitasi dan kesehatan lingkungan yang sangat bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat. Targetnya 300 keluarga dapat menikmati fasilitas air bersih, perbaikan rumah lebih kurang 200 keluarga berpenghasilan rendah, penyediaan toilet bagi 100 keluarga, perbaikan 2 sekolahan, sarana dan prasarana lain serta pelatihan kepada masyarakat untuk hidup bersih dan sehat.
Jatim punya komitmen besar terhadap kesejahteraan masyarakat dengan APBD Jatim sudah membangun 65 ribu rumah layak huni. Tapi kepedulian perusahaan terhadap lingkungan yang diwujudkan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) sesuai Undang-Undang RI No.40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas (PT) khususnya pasal 74 yang mengatur kewajiban perusahaan untuk memprogramkan dan melaksanakan tanggung jawab sosial. Namun masih ada yang belum tergerak untuk menyisihkan CSR. “Oleh karena itu saya memberi apresiasi kepada Monsanto Indonesia yang selama ini memiliki komitmen dan kepedulian terhadap tanggung jawab sosial kepada masyarakat di Jatim. Perusahaan yang menjalankan konsep CSR diharapkan berkelanjutan (suistainable) dan melakukan monitoring  dan evaluasi bersama Pemprov Jatim supaya programnya terarah dan berjalan dengan baik.,” imbuhnya.
Menurut Bude Karwo, pilihan Monsanto dan Habitat for Hummanity Indonesia yang menempatkan program CSR di Jatim ini merupakan keputusan yang tepat, karena masyarakat di dua desa tersebut membutuhkan akses air bersih dan sanitasi. Lebih dari 50% penduduk Desa Bendung dan Mojorejo mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan sanitasi. Sebetulnya target program MDG’s hanya 68 % air bersih, dan 62 % sanitasi, padahal Jatim sudah on the track  yaitu 85 % air bersih, dan 70 % sanitasi. Kesulitan akses terhadap air bersih dan sanitasi bisa berakibat buruk bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Sekitar 90 % lebih penyakit yang berbasis lingkungan diakibatkan oleh sanitasi/lingkungan yang tidak baik. Air merupakan kebutuhan mendasar semua makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari, baik untuk minum, mandi, cuci, masak dan sebagainya. Bahaya dari ketiadaan air bersih bisa mengakibatkan penyakit diare. Sementara itu 100 juta rakyat indonesia tidak memiliki akses air bersih.
Program WASH yang meliputi penyediaan fasilitas air bersih, perbaikan rumah dan sekolah, penyediaan toilet, pembangunan klinik desa, penyediaan alat pertanian, pelatihan perilaku hidup bersih dan sehat, pengelolaan keuangan keluarga, pelatihan pertanian dan pelatihan pengurangan resiko bencana berbasis masyarakat. program tersebut hampir sama dan sejalan dengan 10 Program Pokok PKK. Maka, dalam program WASH ini kader PKK akan melakukan pendampingan.
Direktur Pengembangan SDM PT Monsato Indonesia, Rosalina Syahriar, mengatakan, hari ini Monsato Indonesia menandatangani kerja sama dengan Habitat for Humanity Indonesia (organisasi kemanusiaan) untuk melaksanakan program Air Bersih, Sanitasi dan Higienitas (WASH),  membangun 200 rumah layak huni dan menyediakan fasilitas air bersih untuk 300 keluarga, serta pelatihan pertanian di Desa Bendung dan Desa Mojorerjo, Kabupaten Mojokerto, ini, menurut rencana akan selesai  pada Maret 2016.
Program seperti ini sebelumnya sudah pernah dilaksanakan di Malang, dalam membantu pengembangan sarana penyediaan air bersih, sanitasi dan biogas bagi komunitas Desa Ngawonggo dan Pandanmulyo, Kecamatan Tajinan, Malang. “Ke depan kami berharap Monsanto bisa terus mengembangkan program CSR ini bagi masyarakat desa-desa di pelosok Jatim yang masih mengalami kesulitan akses terhadap air bersih dan sanitasi,” tambahnya.
            Hadir dalam kesempatan itu Ketua Dharma Wanita Persatuan Provinsi Jatim, Ketua P PKK Kabupaten Mojokerto, Pengurus TP PKK Provinsi Jatim, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Jatim. (F.835) majalah fakta online
Bude Karwo saat Peluncuran Program Kemitraan Untuk Masyarakat Mojokerto
di Hotel Sheraton Surabaya, Rabu (7/5)

No comments:

Post a Comment