Saturday, June 14, 2014

KRIMINAL : LEBIH DARI 10 KALI DISETUBUHI AYAH KANDUNGNYA

“Waktu itu saya hanya berdua sama bapak, tiba-tiba dia memeluk saya dan minta dilayani. Saya sempat berontak, saya bilang jangan pak, saya takut, tapi bapak tidak peduli. Saya malah diancam mau disiksa dan dipukuli kalau menolak keinginannya”.
WAJAHNYA yang cantik, kulitnya yang putih mulus, rambutnya yang sebahu, tubuhnya yang montok dan senyumannya yang manis, rupanya membuat sang ayah kandung tak ikhlas bila anak gadisnya itu dimilki laki-laki lain sehingga sang ayah tidak sanggup lagi menahan hasratnya untuk melahap anak kandungnya sendiri.
Sekarang Slamet (50), sang ayah bejat itu, belum juga mau mengatakan setan apa dan dari mana yang merasuki pikirannya sampai tega mencabuli anak kandungnya sendiri selama 1 tahun sehingga anak kandungnya itu merasa terancam nyawanya selama 1 tahun dan mengalami tekanan batin selama 1 tahun, atas perbuatan bejatnya tersebut. Tapi akhirnya sang anak tidak sanggup lagi menahan penderitaannya, hingga dia mengungkapkan semuanya kepada saudara sepupunya. 
Menurutnya, pencabulan itu dilakukan sang ayah sejak 2013 saat korban masih duduk di bangku kelas tiga SMP. Kasus ini dilaporkan korban sebut saja namanya Bunga (17) ke Polsekta Biringkanaya, Makassar. Laporan tersebut kemudian dilanjutkan ke Polrestabes Makassar. “Karena kasus ini kategori kasus besar maka kita serahkan ke Bagian Perlindungan Perempuan dan Anak Polrestabes Makassar,” terang Kepala Unit Reserse Kriminal Polsekta Biringkanaya, AKP Chandra Yudha Pranata.
Bunga menuturkan, ia dicabuli ayah kandungnya sejak kelas tiga SMP hingga sekarang duduk di kelas satu SMA. Selama setahun lamanya ia tutup mulut karena di bawah ancaman ayahnya. “Saya diancam mau dipukul kalau melapor kepada polisi atau keluarga. Jadi saya selama setahun itu terpaksa melayani bapak setiap dia minta dilayani di mana saja ada kesempatan. Walaupun saya sudah tidak tahan dan saya mau berontak tapi saya tidak berdaya melawannya karena kalau saya tidak mau melayani saya disiksa. Saya pernah menolak melayaninya, saya disiksa dengan cara dipukuli sampai sekujur tubuh saya membengkak dan kebiru-biruan, sehingga saya tidak berani lagi menolak dan saya tidak mau dipukuli sampai setengah mati,” katanya kepada FAKTA saat selesai dimintai keterangan oleh penyidik Polrestabes Makassar ditemani oleh sepupunya.
Warga Kompleks Hartaco, Kecamatan Biringkanaya, ini mengaku tidak tahu kenapa ayahnya sampai tega merenggut kehormatannya. Ia pertama kali dicabuli di rumah saat ibunya tidak ada. “Waktu itu saya hanya berdua sama bapak, tiba-tiba dia memeluk saya dan minta dilayani. Saya sempat berontak, saya bilang jangan pak, saya takut, tapi bapak tidak peduli. Saya malah diancam mau disiksa dan dipukuli kalau menolak keinginannya,” akunya polos.
Bunga pun tidak bisa berbuat apa–apa lagi. Akhirnya dengan leluasa Slamet merenggut kehormatan putrid kandungnya sendiri. “Setiap kali bapak selesai melakukan, saya menangis di rumah dan saya mau lari meninggalkan rumah, tapi saya kasihan sama ibu. Saya tidak mau ibu tahu masalah ini. Hingga saya simpan masalah ini dalam-dalam”.
Tapi Slamet yang asal Madura semakin keranjingan. Setelah berhasil untuk yang pertama, pria yang berprofesi sebagai tukang cukur itu malah tergiur untuk mengulangi dan mengulanginya lagi tanpa ada rasa iba sedikitpun kepada putri kandungnya sendiri. Sampai-sampai karena merasa tak punya kesempatan di rumah, Slamet pun meminta Bunga untuk datang ke tempat kerjanya, di lapak pangkas rambut Madura, di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar. Di tempat itulah terakhir kali Slamet menggagahi putrinya sebelum dilaporkan ke polisi.
Apa yang membuat Bunga akhirnya berani melapor ke polisi ? “Saya tidak tahan lagi karena sudah satu tahun lamanya saya pendam rahasia ini. Karena terus disiksa oleh rasa bersalah, saya ceritakan semuanya sama sepupu. Sepupu saya kaget, dialah yang kemudian memaksa saya melapor ke polisi,” aku Bunga.
Kepada polisi, Bunga menerangkan, seingatnya selama satu tahun itu lebih dari 10 kali ayahnya telah mencabulinya. “Ya pokoknya lebih dari 10 kali. Malah belakangan ini karena di rumah bapak tidak bisa mencabuli saya, karena takut ketahuan ibu, saya dibawa ke kiosnya, di tempat pangkas rambut itu,” aku Bunga lagi.
           Kanitreskrim Polsekta Biringkanaya, AKP Chandra Yudha Pranata, mengatakan, kasus kekerasan seksual pada anak termasuk kasus besar. Karenanya, setelah ia menerima laporan korban, kasusnya dialihkan ke Polrestabes Makassar. Pihaknya sendiri masih melakukan pengejaran terhadap Slamet yang kabur setelah mengetahui putrinya melapor ke polisi. (Tim) majalah fakta online
Ilustrasi

No comments:

Post a Comment