Sunday, November 9, 2014

LINTAS BERITA : RATUSAN PEDAGANG PASAR DEMPO ANCAM ADUKAN WALIKOTA PAGARALAM KE MK

A Wahab di KPK ketika mengadukan Mantan Walikota Pagaralam, Drs H Dzajuli Kuris
RATUSAN pedagang Pasar Dempo Kota Pagaralam, Provinsi Sumatera Selatan, akan mengadukan Walikota Pagaralam, dr Ida Fitriati, ke Mahkamah Konsitusi (MK) dengan dugaan money politics ketika mencalonkan diri sebagai Walikota Pagaralam. ITu dilakukan kalau dia masih melakukan perusakan dan perampasan dagangan milik pedagang kaki lima oleh Satpol PP-nya.
             Surat yang dikirimkan langsung kepada Walikota Pagaralam, dr Ida Fitriati, tanggal 8 September 2014 itu menyatakan agar Satpol PP atas perintah Walikota tidak lagi merusak siring tempat mereka berdagang. Tempat mereka mengais rezeki tersebut merupakan tanah hak milik A Wahab dan tidak ada masalah apa pun. Kenapa yang menjadi korban selalu rakyat kecil (pedagang) semenjak Walikota Pagaralam yang dipimpin Drs H Dzajuli Kuris ? “Untuk itulah kami meminta dan mengharapkan kepada walikota yang baru, dr Ida, jangan sampai peristiwa tersebut kembali terulang”. Para pedagang kembali mengingatkan kepada Walikota Pagaralam yang baru bahwa ketika dr Ida mencalonkan diri sebagai Walikota Pagaralam ketika itu para pedagang yang ikut mensukseskan dan memberikan suaranya lebih kurang 615 orang, ditambah pedagang Kampung Baru dan Bedeng Sawo.
           A Wahab mewakili ratusan pedagang kaki lima, ketika dihubungi Raito Ali dari FAKTA mengatakan,”Kami tidak akan usil kalau pihak Walikota tidak usil. Sebetulnya dr Ida berterima kasih kepada para pedagang  yang ikut memenangkannya menjadi Walikota Pagaralam. Jangan sudah jadi malah pedagang yang dimusuhi. Dan juga dr Ida harus ingat, ratusan pedagang tersebut pada waktu itu dikondisikan oleh dr Ida. Dugaan pemberian uang (money politics) setiap kepala keluarga dapat Rp 100.000. Mereka semua siap menjadi saksi kalau permasalahan ini mencuat, termasuk menantu saya  dan besan saya. Tetapi kalau mereka tidak mengganggu kami, kami tidak ada masalah dengannya. Jangan demi kepentingan segelintir orang, rakyat kecil yang dikorbankan”.
           Walikota Pagaralam, dr Ida Fitriati, yang dikonfirmasi FAKTA secara tertulis tentang perbuatan polisi pamong praja yang merampas dan merusak dagangan kaki lima dan money politics, tanggal 8 september 2014, sampai berita ini dikirim ke redaksi, belum memberikan jawaban baik secara lisan maupun tertulis. (F.601) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment