Saturday, February 14, 2015

Kamtibmas : Berduaan Di Kamar Hotel Terjaring Razia Pekat Polda Bali

Pasangan yang terjaring razia (foto kiri) dan Wadir Sabhara Polda Bali pantau kegiatan anggota saat razia pekat di Terminal Ubung Denpasar, pada Kamis (5/2)
DIDAPATI berduaan dalam kamar sebuah hotel, sepasang insan bukan suami-istri digelandang petugas. Mereka terjaring razia pekat (penyakit masyarakat) yang dilakukan tim gabungan Polda Bali pada Kamis (5/2) yang dipusatkan di seputaran kawasan Terminal Ubung, Denpasar.
Kepada petugas, keduanya, belakangan diketahui bernama Andi Kuswanto (23) dan Fatimah (42), mengaku hanya teman lama. Berduaan di siang bolong dalam kamar hotel, diakuinya hanya pertemuan biasa. “Kami teman sekampung. Teman lama. Kami hanya bertemu, tidak ngapa-ngapain,” ujar Fatimah, saat digelandang petugas.
Sebelum akhirnya terjaring, petugas cukup lama menggedor pintu kamar hotel yang dihuni keduanya. Entah merapikan dulu sesuatu atau lainnya, mereka baru membuka pintu hotel setelah petugas gabungan meminta bantuan pegawai hotel. Pasca pintu terbuka, keluarlah pria berperawakan tegap dengan potongan rambut cepak laiknya aparat. Namun setelah dicek identitasnya berupa SIM C, tidak memiliki KTP, Andi Kuswanto yang tinggal di Kampung Jawa RT 01 Gang Seroja, Denpasar Utara, itu ternyata hanya seorang pegawai swasta.
Sasaran razia pekat yang dilakukan tim gabungan Polda Bali ini yakni preman, gepeng dan sejumlah penyakit masyarakat lainnya antara lain judi. Jumlah personil yang dilibatkan dalam razia, menurut Wadir Sabhara Polda Bali, AKBP Agus Sugianto SH, sebanyak 150 anggota. Itu tergabung dari kesatuan Sabhara, Intel, Dalmas, Reskrim dan Intel dalam tiga unit truk. Obyek sasaran razia juga terhadap sejumlah hotel kelas melati di seputaran Jalan Pidada, Ubung, Denpasar.

Dalam razia pekat yang digelar itu, Agus juga menekankan supaya anggota tim gabungan selalu mengedepankan tindakan persuasif, melakukan pembinaan terhadap kasus pekat yang didapati. Namun jika ditemukan indikasi pelanggaran pidana supaya diterapkan penanganan sesuai prosedur. Kasus dominan yang didapat pada razia tersebut yakni identitas diri alias tidak ber-KTP. Adapun dari sejumlah hotel melati, petugas hanya menjaring satu pasangan yang diduga mesum. Sementara satu lagi pasangan yang juga diduga mesum lainnya berhasil kabur sesaat sebelum petugas tiba. (Hermawan) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment