Thursday, March 5, 2015

INFO JATIM : DPRD Provinsi Jatim Puji Kinerja Basarnas

Gedung DPRD Provinsi Jatim
JATUHNYA pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya – Singapura menyimpan duka mendalam bagi keluarga korban. Tak hanya keluarga korban, DPRD Provinsi Jatim juga ikut menyatakan belasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah yang menimpa para korban tersebut.  
Hamy W, Wakil Ketua DPRD Provinsi Jatim, memberikan apresiasi kepada Badan Search And Rescue (SAR) Nasional (Basarnas) yang dalam waktu singkat berhasil menemukan lokasi jatuhnya pesawat AirAsia di Selat Karimata. Dalam waktu yang singkat pula Basarnas dibantu pihak TNI-Polri berhasil mengevakuasi para penumpang yang menjadi korban. "Kinerja Basarnas patut diapresiasi. Ini berkat koordinasi yang baik serta doa seluruh masyarakat. Kami berharap, pihak keluarga korban bisa tabah menerima kenyataan ini," ujar Hamy dengan nada haru. 
Masyarakat dan keluarga korban berharap semua korban dapat ditemukan baik dalam keadaan hidup atau sudah meninggal. Hingga berita ini ditulis, Black Box yang diharapkan dapat menjadi acuan untuk mengungkap kejadian jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 telah ditemukan. “Kami harapkan kotak hitam pesawat yang sudah diketemukan itu bisa menjadi alat bukti atas kejadian jatuhnya peasawat,” ujar Panglima TNI, Jenderal Muldoko, yang ikut memantau pelaksanaan pencarian.
Di sisi lain, pimpinan Komisi D DPRD Provinsi Jatim menyatakan apresiasi pada pihak penyelenggara pergantian Tahun Baru Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) yang tidak mengadakan pesta kembang api. Ketua DPW PKS Jatim ini juga menunjukkan empatinya kepada keluarga korban dengan menginstruksikan kader PKS melakukan pendampingan terhadap keluarga korban yang tidak tercover crisis center di bandara T2 Juanda.
"Ini waktunya berempati bukan berpesta. Karena itu lebih baik pesta kembang api diganti istighotsah," saran politisi yang akrab disapa Ustad Hamy itu.
Seperti diberitakan, untuk memberikan rasa empati terhadap tragedi tersebut, tradisi Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menggelar pesta kembang api di Gedung Negara Grahadi saat malam tahun baru urung dilakukan. DPRD Jatim juga meminta kali ini Gubernur tidak menggelar pesta pergantian tahun. Pernyataan itu disampaikan pimpinan Komisi E, Suli Daim.
Pantauan FAKTA saat malam pergantian tahun 2014 ke 2015 tak terlihat pesta kembang api dan gegap-gempita berlebihan di depan gedung Grahadi yang sudah terpasang panggung pergantian tahun. Para pejabat bersama Pakde Karwo hanya memberikan sambutan dan renungan akhir tahun.  
Politisi PAN itu menilai menggelar pesta tahun baru di saat masyarakat sedang berduka pasca jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 rute Surabaya-Singapura sangatlah tidak elok. Sebab hal itu bisa melukai perasaan keluarga korban yang sedang berduka.
"Kami mohon pemprov menghentikan tradisi pesta kembang api pada malam tahun baru. Kita harus peka dan berempati dengan keluarga korban AirAsia. Apalagi mayoritas korban pesawat naas itu adalah warga Jawa Timur," tutur Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim. Politisi berlatar pendidik ini menyarankan malam tahun baru dengan pesta kembang api diganti dengan muhasabah, perenungan diri serta doa bersama. Karena yang terpenting saat ini adalah bagaimana mengisi tahun 2015 yang sudah di depan mata dengan lebih baik. Terlebih tahun 2015 persaingan akan semakin ketat seiring berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).

Suli juga menilai pesta kembang api dan konser musik yang biasa digelar di Grahadi tak lebih dari kegiatan hura-hura yang menyedot anggaran tak sedikit. Karena itu, pria berkaca mata ini berharap tradisi pesta tahun baru seperti itu lebih baik distop untuk seterusnya. "Saya dari dulu kurang setuju dengan tradisi pesta kembang api itu. Lebih baik distop total, biayanya juga pasti tak sedikit. Lebih baik dialokasikan untuk kegiatan yang lebih bermanfaat," tegas mantan Ketua Umum PW Pemuda Muhammadiyah Jatim ini. (F.835) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment