Tuesday, June 30, 2015

LINTAS KARIMUN : Mahasiswa UK Dan STIE Cakrawala Datangi DPRD Karimun

Mahasiswa Universitas Karimun dan STIE Cakrawala
saat demo di DPRD Karimun
DENGAN menggunakan sepeda motor, puluhan mahasiswa dari Universitas Karimun dan STIE Cakrawala mendatangi DPRD Karimun (21/5). Dengan membawa berbagai poster, mereka mempertanyakan peran dewan sebagai wakil rakyat dalam menyikapi  persoalan yang dihadapi masyarakat. Mereka juga minta adanya transparansi  terhadap penggunaan anggaran dana hibah serta  pemberian beasiswa kepada mahasiswa.
              Menurut mereka, sesuai dengan yang diamanatkan oleh undang-undang anggota DPRD  memiliki fungsi legislasi, bujeting dan pengawasan. Fungsi pengawasan yang dimiliki DPRD bisa dilakukan terhadap semua lembaga yang menerima kucuran dana yang berasal dari APBD maupun APBN  maupun hal-hal lain yang mencakup kepentingan umum.
              Namun fungsi pengawasan yang  melekat di DPRD Karimun dinilai belum dijalankan secara  maksimal. Para anggota DPRD Karimun dinilai masih tidur sehingga tidak melihat kesengsaraan masyarakat. “Salah satunya masih minimnya pengawasan terhadap transparansi anggaran pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang dilakukan oleh SKPD terkait,” ungkap Lutfi, salah satu orator dalam aksi unjuk rasa.
                Didirikannya Universitas Karimun untuk mendorong peningkatan sumber daya manusia yang tercantum pada 4 azas pada  pembangunan Kabupaten Karimun. Hal tersebut juga telah menpengaruhi naiknya jumlah penyandang gelar S1.
Namun, kenyataannya, yang dialami para mahasiswa di Universitas Karimun sangat minim perhatian dari pemerintah. Hal itu cukup berbeda dengan  yang dirasakan oleh mahasiswa yang kuliah di luar Karimun. Mereka selain diberi mess, juga mendapatkan bantuan beasiswa. “Sedangkan mahasiswa yang kuliah di daerahnya sendiri dan dinilai   telah mengangkat nama daerahnya karena telah berdirinya sebuah universitas, seperti dianaktirikan,” ujarnya.
                Anggota DPRD Karimun, Zaizulfikar, pada pertemuan dengan para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa mengatakan,”Kami selaku anggota DPRD Karimun tidak tidur terhadap persoalan yang ada di tengah-tengah masyarakat. Fungsi DPRD hanya sebatas pengesahaan anggaran, sedangkan pengguna anggaran ada di eksekutif. Namun jika ada mahasiswa menemukan penyimpangan dan ketidaktepatan sasaran dana  yang dianggarkan, kami akan langsung mengecek serta memanggil  SKPD yang dilaporkan. Mahasiswa sebagai salah satu kalangan intelektual telah banyak memiliki gagasan dalam sebuah perubahan pemerintahan diharapkan bisa bersama-sama ikut serta mengawasi setiap kebijakan pemerintah serta kegiatan yang bersumber dari uang rakyat”.

                Aksi unjuk rasa puluhan mahasiswa dua perguruan tinggi di Karimun ini mendapat pengawalan dari pihak kepolisian Polres Karimun. Mulai orasi hingga pertemuan, mahasiswa diberi akses menyampaikan kritikan, keluhan dan tuntutannya dengan tertib. (F.942) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment