Thursday, July 16, 2015

ADVETORIAL MOJOKERTO

BUPATI MOJOKERTO TERIMA IAI AWARD 2015

ACARA ini digagas oleh Tempo Inti Media Group. Bambang Harymurti sebagai Direktur Utama Tempo Inti Media Group menjelaskan bahwa acara bergengsi ini merupakan salah satu bentuk ungkapan apresiasi kepada pemimpin daerah yang terbukti berhasil dalam mengembangkan dan membangun daerahnya.
Nama Kabupaten Mojokerto kembali harum setelah resmi keluar sebagai pemenang pada Malam Penganugerahan Indonesia Attractiveness Index (IAI) Award 2015 dengan capaian index hingga 83,84 (nilai tertinggi se-Jawa) dan 84,43 yang merupakan nilai tertinggi se-Indonesia. Penghargaan tertinggi tersebut diserahkan di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta  belum lama ini.
             “Puji syukur Alhamdulillah, dengan bangga Kabupaten Mojokerto berhasil meraih  penghargaan prestisius ini. Rasa terima kasih yang begitu dalam saya ucapkan terutama kepada seluruh masyarakat Kabupaten Mojokerto, karena telah mendukung penuh dan begitu kooperatif terhadap kebijakan pembangunan fisik, non-fisik, di samping pembangunan mental spiritual juga. Semoga ini bisa menjadikan Kabupaten Mojokerto lebih baik lagi,” tutur Bupati Mojokerto, H Mustofa Kamal Pasa (MKP).
            Acara yang dibuka oleh Wapres Jusuf Kalla dan dihadiri oleh Mendagri Tjahjo Kumolo, Menpan dan Reformasi Birokrasi Yudi Chrisnandi, Menpar Arief Yahya dan Kepala BKPM RI, Franky, menunjukkan bahwa Tempo Media Group Penerbit Majalah Tempo dan Frontier Consulting Group dengan CEO Hadi Irawan D sebagai salah satu perusahaan riset terbesar Indonesia, telah membagi 3 metodologi garis besar syarat penentuan nominator, dengan melibatkan jumlah responden sekitar 9.296 orang yang terdiri dari 336 investor dan 8.960 responden publik.
Bupati Mojokerto, H Mustofa Kamal Pasa (MKP),
saat menerima IAI Award 2015 dari Mendagri RI, Tajhjo Kumolo
            Syarat pertama penentuan nominator yakni menentukan nominasi kabupaten/kota yang akan disurvei berdasarkan koridor MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia), mensurvei responden dan mengumpulkan data sekunder berdasarkan 4 kriteria yang terbagi atas iklim investasi, pelayanan publik, infrastruktur, dan pariwisata, untuk  kemudian memasuki proses final yakni puncak penentuan pemenang. Dengan index prestasi hingga 83,84, Bupati MKP terbukti sukses membawa Kabupaten Mojokerto dalam memenuhi standar kriteria yang telah disebutkan.
            Ada 2 penghargaan yang diterima Kabupaten Mojokerto, pertama sebagai Kabupaten terbaik se-Jawa dalam koridor MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia). Untuk kategori ini Kabupaten Mojokerto mempunyai indeks sebesar 83,84 tertinggi mengalahkan Kabupaten terbaik dari masing-masing wilayah di antaranya dari Bali dan Nusa Tenggara (Kabupaten Badung 83,4), Kalimantan (Kabupaten Kutai Kertanegara 75,91), Papua dan Maluku (Kabupaten Mimika 61,65), Sulawesi (Kabupaten Minahasa 68,83) dan Sumatera (Kabupaten Deli Serdang 81,20).
            Selanjutnya Kabupaten Mojokerto juga menyabet gelar Kabupaten terbaik se-Indonesia dengan indeks total tertinggi sebesar 84,43 dalam kaitan kemajuan daya saing daerah untuk Ketertarikan Investasi, Ketersediaan Infrastruktur, Peningkatan Pariwisata dan Kepuasan Layanan Publik. Di level ini Kabupaten Mojokerto mempunyai indeks tertinggi dibandingkan kabupaten lain se-Indonesia dan di tingkat Provinsi Jawa Timur mengalahkan kabupaten yang masuk kategori ini di antaranya Sidoarjo, Banyuwangi, Malang, Gresik, Jember dan Tuban.
Untuk penghargaan ini Bupati MKP menerima Piagam Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo.
            Sedikit melihat ke belakang, Kabupaten Mojokerto memang dikenal sangat getol dalam hal berbenah demi kemajuan. Untuk kriteria infrastruktur  contohnya, Kabupaten Mojokerto pada 2014 lalu berhasil menyabet juara I untuk Kategori Kabupaten dalam Lomba Penilaian Kinerja Tata Tertib Pemanfaatan Jalan (PKTPJ) Tingkat Provinsi Jawa Timur  yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo.
Komisi III DPRD Kabupaten Trenggalek bahkan menjadikan Kabupaten Mojokerto sebagai role model atau acuan pelaksanaan pembangunan, terlebih di sektor peningkatan dan pelebaran jalan. Proyek peningkatan dan pelebaran jalan pada 2015 ini telah mencapai angka 670 km dan perlahan mendekati bidik targetnya yaitu 1.100 km.
“Isu-isu strategis pembangunan Kabupaten Mojokerto yang memerlukan sorotan khusus saat ini masih meliputi peningkatan akses dan kualitas pelayanan publik terutama kesehatan, pembangunan dan pemeiliharaan infrastruktur, revitalisasi pertanian dan pengembangan agroindustri, peningkatan industri pariwisata, serta pembangunan ekonomi,” komentar Bupati MKP.
            Kabupaten Mojokerto juga terus berupaya menarik investor sebanyak-banyaknya, hal ini terlihat dari usaha keras dengan rencana pembangunan kawasan industri Ndawar, Jetis dan Kemlagi, yang akan mengikuti jejak eksistensi kawasan Ngoro Industri yang terlebih dulu menarik banyak investor regional, nasional, bahkan internasional. Banyaknya investor yang masuk akan berimplikasi pada terciptanya lapangan kerja dan pendapatan daerah.
            Sektor pelayanan publik dan pariwisata otentik pun turut berbenah memperbaiki citra dan kualitasnya. Benar, pelayanan publik yang dikenal publik sangat saklek dan berbelit-belit, ingin diubah stigmanya melalui upaya Kabupaten Mojokerto mengadaptasi pola citizen charter atau pendekatan dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang menempatkan pengguna layanan sebagai pusat perhatian. Refleksi terhadap kemajuan daerah salah satu indikatornya terletak pada kepuasan publik.
            Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto memberi program pelayanan gratis untuk KK, KTP, akte, surat nikah non muslim, yang bisa diproses dalam sehari. Layanan ini bisa dilakukan di tempat maupun melalui layanan mobil keliling, dengan syarat kelengkapan berkas oleh pemohon. Langkah ‘jemput bola’ ini diharapkan menuai animo positif masyarakat dari hari ke hari, dan mampu merubah wajah pelayanan publik yang birokratis. Program terbaru Badan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) 2015, bahkan memberikan retribusi atau potongan sebesar 50% bagi masyarakat yang mengajukan pemutihan Ijin Mendirikan Bangunan atau IMB hunian.
            ‘Kampung Mojopahit’ sebagai salah satu usaha pemaksimalan potensi wisata otentik yang digagas antara Provinsi Jawa Timur dengan Pemkab Mojokerto berhasil merealisasikan pembangunan 94 rumah di Desa Bejijong, 21 rumah di Desa Sentonorejo dan 22 rumah di Desa Jatipasar, dengan alokasi dana sebesar Rp 74 M (estimasi Rp 25 juta per unit).
“Semua kriteria persyaratan yang menjadi dasar penentuan kemenangan Kabupaten Mojokerto telah melewati verifikasi dan keabsahan data. Kabupaten Mojokerto sangat layak menerima penghargaan IAI Award 2015 sebagai bentuk apresiasi dan acungan jempol atas kinerja Bupati Mustofa Kamal Pasa selama kurun waktu 5 tahun kepemimpinannya. Selamat atas kemenangannya,” jelas Ade Liesnasari, panitia penyelenggara IAI Award 2015. (Anang)

No comments:

Post a Comment