BUPATI
MOJOKERTO TERIMA IAI AWARD 2015
ACARA ini digagas oleh Tempo Inti Media Group. Bambang Harymurti
sebagai Direktur Utama Tempo Inti Media Group menjelaskan bahwa acara bergengsi
ini merupakan salah satu bentuk ungkapan apresiasi kepada pemimpin daerah yang
terbukti berhasil dalam mengembangkan dan membangun daerahnya.
Nama Kabupaten Mojokerto kembali
harum setelah resmi keluar sebagai pemenang pada Malam Penganugerahan Indonesia
Attractiveness Index (IAI) Award 2015 dengan capaian index hingga 83,84 (nilai
tertinggi se-Jawa) dan 84,43 yang merupakan nilai tertinggi se-Indonesia. Penghargaan
tertinggi tersebut diserahkan di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Jakarta belum lama ini.
“Puji syukur Alhamdulillah, dengan bangga Kabupaten Mojokerto berhasil
meraih penghargaan prestisius ini. Rasa
terima kasih yang begitu dalam saya ucapkan terutama kepada seluruh masyarakat
Kabupaten Mojokerto, karena telah mendukung penuh dan begitu kooperatif
terhadap kebijakan pembangunan fisik, non-fisik, di samping pembangunan mental
spiritual juga. Semoga ini bisa menjadikan Kabupaten Mojokerto lebih baik lagi,”
tutur Bupati Mojokerto, H Mustofa Kamal Pasa (MKP).
Acara yang dibuka oleh
Wapres Jusuf Kalla dan dihadiri oleh Mendagri Tjahjo Kumolo, Menpan dan
Reformasi Birokrasi Yudi Chrisnandi, Menpar Arief Yahya dan Kepala BKPM RI,
Franky, menunjukkan bahwa Tempo Media Group Penerbit Majalah Tempo dan Frontier
Consulting Group dengan CEO Hadi Irawan D sebagai salah satu perusahaan riset
terbesar Indonesia, telah membagi 3 metodologi garis besar syarat penentuan
nominator, dengan melibatkan jumlah responden sekitar 9.296 orang yang terdiri
dari 336 investor dan 8.960 responden publik.
Bupati
Mojokerto, H Mustofa Kamal Pasa (MKP), saat menerima IAI Award 2015 dari Mendagri RI, Tajhjo Kumolo |
Syarat
pertama penentuan nominator yakni menentukan nominasi kabupaten/kota yang akan
disurvei berdasarkan koridor MP3EI (Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia), mensurvei responden dan mengumpulkan data
sekunder berdasarkan 4 kriteria yang terbagi atas iklim investasi, pelayanan
publik, infrastruktur, dan pariwisata, untuk
kemudian memasuki proses final yakni puncak penentuan pemenang. Dengan
index prestasi hingga 83,84, Bupati MKP terbukti sukses membawa Kabupaten
Mojokerto dalam memenuhi standar kriteria yang telah disebutkan.
Ada
2 penghargaan yang diterima Kabupaten Mojokerto, pertama sebagai Kabupaten
terbaik se-Jawa dalam koridor MP3EI (Masterplan Percepatan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia). Untuk kategori ini Kabupaten Mojokerto
mempunyai indeks sebesar 83,84 tertinggi mengalahkan Kabupaten terbaik dari
masing-masing wilayah di antaranya dari Bali dan Nusa Tenggara (Kabupaten
Badung 83,4), Kalimantan (Kabupaten Kutai Kertanegara 75,91), Papua dan Maluku
(Kabupaten Mimika 61,65), Sulawesi (Kabupaten Minahasa 68,83) dan Sumatera
(Kabupaten Deli Serdang 81,20).
Selanjutnya
Kabupaten Mojokerto juga menyabet gelar Kabupaten terbaik se-Indonesia dengan
indeks total tertinggi sebesar 84,43 dalam kaitan kemajuan daya saing daerah
untuk Ketertarikan Investasi, Ketersediaan Infrastruktur, Peningkatan
Pariwisata dan Kepuasan Layanan Publik. Di level ini Kabupaten Mojokerto mempunyai
indeks tertinggi dibandingkan kabupaten lain se-Indonesia dan di tingkat
Provinsi Jawa Timur mengalahkan kabupaten yang masuk kategori ini di antaranya
Sidoarjo, Banyuwangi, Malang, Gresik, Jember dan Tuban.
Untuk penghargaan ini Bupati MKP menerima
Piagam Penghargaan yang diserahkan langsung oleh Menteri Dalam Negeri RI,
Tjahjo Kumolo.
Sedikit
melihat ke belakang, Kabupaten Mojokerto memang dikenal sangat getol dalam hal
berbenah demi kemajuan. Untuk kriteria infrastruktur contohnya, Kabupaten Mojokerto pada 2014 lalu
berhasil menyabet juara I untuk Kategori Kabupaten dalam Lomba Penilaian
Kinerja Tata Tertib Pemanfaatan Jalan (PKTPJ) Tingkat Provinsi Jawa Timur yang diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa
Timur, Soekarwo.
Komisi III DPRD Kabupaten Trenggalek
bahkan menjadikan Kabupaten Mojokerto sebagai role model atau acuan pelaksanaan pembangunan, terlebih di sektor
peningkatan dan pelebaran jalan. Proyek peningkatan dan pelebaran jalan pada
2015 ini telah mencapai angka 670 km dan perlahan mendekati bidik targetnya
yaitu 1.100 km.
“Isu-isu strategis pembangunan
Kabupaten Mojokerto yang memerlukan sorotan khusus saat ini masih meliputi
peningkatan akses dan kualitas pelayanan publik terutama kesehatan, pembangunan
dan pemeiliharaan infrastruktur, revitalisasi pertanian dan pengembangan agroindustri,
peningkatan industri pariwisata, serta pembangunan ekonomi,” komentar Bupati
MKP.
Kabupaten
Mojokerto juga terus berupaya menarik investor sebanyak-banyaknya, hal ini
terlihat dari usaha keras dengan rencana pembangunan kawasan industri Ndawar,
Jetis dan Kemlagi, yang akan mengikuti jejak eksistensi kawasan Ngoro Industri
yang terlebih dulu menarik banyak investor regional, nasional, bahkan
internasional. Banyaknya investor yang masuk akan berimplikasi pada terciptanya
lapangan kerja dan pendapatan daerah.
Sektor
pelayanan publik dan pariwisata otentik pun turut berbenah memperbaiki citra
dan kualitasnya. Benar, pelayanan publik yang dikenal publik sangat saklek dan
berbelit-belit, ingin diubah stigmanya melalui upaya Kabupaten Mojokerto mengadaptasi
pola citizen charter atau pendekatan
dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang menempatkan pengguna layanan
sebagai pusat perhatian. Refleksi terhadap kemajuan daerah salah satu
indikatornya terletak pada kepuasan publik.
Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Mojokerto memberi program pelayanan
gratis untuk KK, KTP, akte, surat nikah non muslim, yang bisa diproses dalam
sehari. Layanan ini bisa dilakukan di tempat maupun melalui layanan mobil
keliling, dengan syarat kelengkapan berkas oleh pemohon. Langkah ‘jemput bola’
ini diharapkan menuai animo positif masyarakat dari hari ke hari, dan mampu merubah
wajah pelayanan publik yang birokratis. Program terbaru Badan Perijinan Terpadu
dan Penanaman Modal (BPTPM) 2015, bahkan memberikan retribusi atau potongan
sebesar 50% bagi masyarakat yang mengajukan pemutihan Ijin Mendirikan Bangunan
atau IMB hunian.
‘Kampung
Mojopahit’ sebagai salah satu usaha pemaksimalan potensi wisata otentik yang
digagas antara Provinsi Jawa Timur dengan Pemkab Mojokerto berhasil
merealisasikan pembangunan 94 rumah di Desa Bejijong, 21 rumah di Desa
Sentonorejo dan 22 rumah di Desa Jatipasar, dengan alokasi dana sebesar Rp 74 M
(estimasi Rp 25 juta per unit).
“Semua kriteria persyaratan yang
menjadi dasar penentuan kemenangan Kabupaten Mojokerto telah melewati
verifikasi dan keabsahan data. Kabupaten Mojokerto sangat layak menerima
penghargaan IAI Award 2015 sebagai bentuk apresiasi dan acungan jempol atas
kinerja Bupati Mustofa Kamal Pasa selama kurun waktu 5 tahun kepemimpinannya.
Selamat atas kemenangannya,” jelas Ade Liesnasari, panitia penyelenggara IAI
Award 2015. (Anang)
No comments:
Post a Comment