PENILAIAN masyarakat terhadap pondok pesantren
yang kumuh, kotor, tidak higenis, telah
hilang. Kini pondok pesantren bernuansa nyaman, bersih, dan asri mulai tertanam
di benak masyarakat. Sehingga para santri dalam menimba ilmu agama dan ilmu
umum juga merasa nyaman dan tidak mudah terserang penyakit. Pasalnya, pemerintah
sudah peduli terhadap lingkungan sehat ponpes dengan memberikan bantuan MCK dan
sanitasi.
Bantuan
hibah pun dikucurkan ke pondok pesantren di 17 kecamatan se-Kabupaten
Mojokerto. Tercatat sebanyak 55 pondok pesantren yang sudah pasti mendapat
bantuan hibah ini. Salah satunya adalah Ponpes Masyitoh di Desa Ngoro. Dana
hibah ini diwujudkan dalam bentuk pembangunan MCK dan sanitasi lingkungan berbasis
masyarakat yang diresmikan Bupati MKP, Rabu (13/5).
Bupati
Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP), menegaskan bahwa program pembangunan MCK
beserta sanitasinya ini membutuhkan dana sebesar Rp 9,4 milyar. Rata-rata
setiap pondok pesantren menerima dana hibah sebesar Rp 150 juta hingga Rp 200
juta tergantung dari jumlah santrinya. Sedangkan sasarannya adalah pondok
pesantren yang MCK dan sanitasinya belum layak dan higienis. Pembangunan ini
adalah untuk mewujudkan visi-misi Pemerintah Kabupaten Mojokerto, untuk itu
masyarakat harus mendukung penuh sehingga menumbuhkan partisipasi masyarakat
yang akuntabel dan transparan.
Pengasuh
Ponpes Masyitoh, K H Abdul Wachid Rozak, sangat berterima kasih atas pembangunan
MCK di ponpesnya. Harapannya, ke depan dengan adanya program ini
santri-santrinya lebih memperhatikan kebersihan sehingga kenyamanan bisa
terwujud dan mengubah persepsi awam bahwa pondok pesantren kumuh, kotor dan
tidak higienis. (F.325) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment