AKSI jambret menjadi kasus urutan pertama dalam daftar
kepolisian setelah kasus curanmor yang menempati urutan kedua. Bahkan di depan
kediaman Wakil Presiden (Wapres) RI, Jusuf Kalla (JK), di Jalan Haji Bau, tidak
luput dari aksi para penjambret.
Seperti
yang dialami karyawan KORAN SINDO, Herni Amir. Tasnya yang berisi dompet, dua
unit handphone (BB) dan surat-surat penting lainnya dijambret di depan
kantornya, Jalan Haji Bau. Informasi yang diperoleh bahwa aksi jambret di Jalan
Haji Bau bukan yang pertama kalinya terjadi melainkan sudah beberapa kali
terjadi. Anehnya, meski terjadi di depan kediaman JK pelakunya aman-aman saja.
Apakah karena di sepanjang jalan menuju Pantai Losari itu tidak ada petugas
kepolisian yang berjaga-jaga ?
Kepolsekta Mariso, Kompol Syahrul,
mengatakan, pihaknya belum menerima laporan adanya jambret di wilayah tersebut.
“Tidak ada informasi jambret di sana”.
Lain
halnya dengan Polsekta Rappocini yang telah melimpahkan 5 kasus pencurian
kekerasan (curas) ke kejaksaan selama Mei-Juni 2015. Dalam kasus curas terakhir
aparat Polsekta Rappocini berhasil menanggkap 2 pelaku jambret yakni Azis
Pratama, 17, dan Jabal Rahman, 18, di sekitar Jalan Hertasning. Kedua pelaku ini babak-belur dimassa setelah
menjambret seorang perempuan bernama Hardianti Oktaviana, 22, beralamat di Jalan
Tarakan Kompleks PU Makassar.
Kapolsekta
Rappocini, AKP Muari, mengatakan, pelaku yang berboncengan sepeda motor itu menyerempet
korban lalu mengambil paksa tas milik korban. Saat itu spontan korban berteriak
lalu dibantu oleh warga mengejar pelaku hingga pelaku terjatuh di lorong dan
masyarakat melakukan main hakim sendiri sehingga kedua pelaku mengalami luka-luka
akibat benda tumpul dan dilarikan ke RS Bhayangkara untuk mendapatkan perawatan
medis dan dikembangkan kasusnya.
Untuk
mengantisipasi adanya aksi jambret di wilayahnya, Muari menambahkan, pihaknya
setiap malam melakukan pemantauan dan patroli di wilayah yang rawan terjadi
aksi jambret. Seperti Jalan Rappocini Raya dan di Jalan Hertasning. Selain itu
juga bersinergi dangan pemerintah daerah melalui kamtibmas. “Kita sarankan
kepada masyarakat, terutama para wanita ketika pakai tas atau dompet agar tidak
diletakkan di bagian belakang atau samping tubuhnya melainkan di tempat yang
tertutup atau di bawah sadel kendaraan”.
Pengamat kepolisian, Marwan Mas,
mengatakan, Polrestabes Makassat harus mengaktifkan upaya pencegahan. Misalnya,
bagi anggotanya yang berpakaian dinas harus aktif melakukan patroli dan
penjagaan di tempat-tempat rawan terjadinya curas atau jambret. Sedangkan bagi anggotanya
yang berpakaian preman juga harus aktif melakukan aksi dini. “Pokoknya, polisi
harus menangkap para pelaku curas/jambret yang selama ini meresahkan
masyarakat. Intinya, anggota polisi harus lebih banyak berada di tengah
masyarakat untuk menjaga kamtibmas, jangan terlalu banyak berkumpul di kantor
polisi,” kata Marwan kepada wartawan. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment