Wednesday, July 15, 2015

NASIONAL : TRAGEDI ANGELINE

Dokter forensik menyatakan Angeline meninggal sekitar tiga minggu sebelum jenasahnya ditemukan. Ibu angkatnya jadi tersangka utama.

Angeline
SUNGGUH malang dan sangat menyedihkan nasib Angeline ! Setelah dinyatakan hilang oleh keluarga angkatnya sejak 16 Mei 2015, jasad bocah perempuan berusia 8 tahun itu ditemukan polisi terkubur dalam lobang di pekarangan rumah keluarga angkatnya, Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar Timur, Denpasar, Bali, dengan kondisi yang sudah sangat memprihatinkan pada 10 Juni 2015.
            Hasil autopsi jenazah Angeline menguak waktu kematian bocah berumur delapan tahun ini. Berdasarkan tanda-tanda pada jenazah, Dr Dudut Rustyadi SpF, dokter forensik dari Rumah Sakit Sanglah, Denpasar, menyatakan Angeline meninggal sekitar tiga minggu sebelum jenasahnya ditemukan. "Indikasinya ada pada keluarnya adiposa (jaringan lemak) yang berbentuk seperti sabun," katanya.
Secara teoritis, kata Dudut, pembentukan adiposa berlangsung sekitar tiga minggu. Unsur tanah di lokasi penemuan jenazah Angeline turut diperkirakan mempengaruhi keluarnya adiposa ini. "Lokasi penemuan jenazah bersifat basa dan basah," jelasnya.
Sayangnya, dalam konferensi pers yang digelar di Mapolresta Denpasar, Bali, Kamis (11/6), Dudut enggan memberi kejelasan secara detail apakah Angeline mengalami kekerasan seksual sebagaimana pengakuan tersangka Agustinus Tae Hamdani, pembantu ibu angkat Angeline, Margriet Christina Megawe. Dia hanya menjelaskan jika secara internasional 'golden period' bukti kekerasan seksual adalah 72 jam. "Semakin lama penemuan jenazah, semakin kecil bukti yang didapat," tegasnya.
Dudut tidak mau banyak membeberkan fakta yang didapatnya karena visum et repertum masih dalam penyusunan redaksi dan belum sampai ke penyidik. "Akan diserahkan pada hari Sabtu (13/6). Sekarang masih dalam penyusunan redaksional, tapi kesimpulan sudah bisa ditegakkan," pungkasnya.
Agustinus Tae Hamdani
Itu artinya Angeline tewas sekitar tanggal 16 Mei 2015 atau pada saat dia dinyatakan hilang oleh keluarga angkatnya melalui media sosial (facebook khusus untuk Angeline: Find Angeline-Bali's Missing Child). Tapi, selama itu pula keluarga angkat Angeline, terutama ibu angkatnya, Margriet, bersikeras menyatakan tidak tahu kalau jasad Angeline sudah terkubur di pekarangan rumahnya.
Yang jelas, Polda Bali telah menetapkan Agustinus sebagai tersangka pembunuh Angeline. Sedangkan Margriet telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penelantaran anak oleh pihak Polresta Denpasar.
Selama menjalani pemeriksaan di Polresta Denpasar, Margriet selalu menjawab dengan nada tinggi dan sesekali menangis. Hingga akhirnya polisi mendatangkan seorang psikiater. Dari pemeriksaan kejiwaan Margriet selama kurang lebih 3 jam yang dilakukan oleh dr Lely Setyawati, disebutkan ada kelainan dalam diri wanita berumur 50 tahun itu. “Ya, hasil pemeriksaan memang dia psikopat,” kata Lely saat dihubungi Tempo, Kamis (11/6), di Denpasar.
Margriet Christina Megawe
Dan, setelah menjalani proses pemeriksaan selama 2 pekan lebih, Polda Bali akhirnya menyatakan ibu angkat Angeline, Margriet, sebagai tersangka utama pembunuhan bocah 8 tahun itu. Dalam keterangannya, Kapolda Bali, Irjen Pol Ronny F Sompie, mengatakan, Margriet ditetapkan sebagai pelaku utama pembunuhan Angeline. Penetapan ini berdasarkan alat bukti, yakni keterangan tersangka Agustinus dan hasil pemeriksaan forensik dan ahli Labfor sesuai tempat kejadian perkara. "Sementara ini bukti permulaan sudah cukup, ada kesesuaian antara 2 keterangan itu," kata Ronny dalam keterangannya di stasiun televisi nasional, Minggu malam (28/6). Dengan penetapan itu berarti Margriet menjadi tersangka penelantaran anak dan tersangka pembunuh Angeline.
Hamida dan Rosidi
            Angeline sebenarnya anak dari pasangan asal Banyuwangi, Jawa Timur, Rosidi dan Hamida. Namun, entah bagaimana cerita yang sesungguhnya, Angeline yang waktu itu masih berumur 3 hari “diangkat” sebagai anak oleh pasangan suami-istri yang bertempat tinggal di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali, yaitu Margriet dan Douglas Scarborough, warga negara Amerika yang pernah bekerja di PT Caltex Pekanbaru, Riau. Margriet dan suaminya pun membesarkan Angeline bersama dua anak kandung mereka, yaitu Kristin dan Ivone. Pada tahun 2008, Douglas Scarborough wafat karena sakit jantung. Saat ditinggal Doug, keluarga Margriet hanya punya dua bidang tanah di Sanur dan Canggu, Bali, harta yang dirasa paling berharga. Tanah tersebut dibeli atas nama Margriet. Dan kini Angeline yang ditemukan terkubur dalam lobang dekat kandang ayam di pekarangan rumah Margriet, Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali, dengan kondisi yang sangat-sangat memilukan. Selamat jalan Angeline, semoga siapa pun pembunuhmu mendapat balasan yang setimpal…(Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment