Dokter
forensik menyatakan Angeline meninggal sekitar tiga minggu sebelum jenasahnya
ditemukan. Ibu angkatnya jadi tersangka utama.
Angeline
|
SUNGGUH malang dan sangat
menyedihkan nasib Angeline ! Setelah dinyatakan hilang oleh keluarga angkatnya
sejak 16 Mei 2015, jasad bocah perempuan berusia 8 tahun itu ditemukan polisi
terkubur dalam lobang di pekarangan rumah keluarga angkatnya, Jl Sedap Malam, Sanur,
Denpasar Timur, Denpasar, Bali, dengan kondisi yang sudah sangat memprihatinkan
pada 10 Juni 2015.
Hasil autopsi jenazah Angeline
menguak waktu kematian bocah berumur delapan tahun ini. Berdasarkan tanda-tanda
pada jenazah, Dr Dudut Rustyadi SpF, dokter forensik dari Rumah Sakit Sanglah,
Denpasar, menyatakan Angeline meninggal sekitar tiga minggu sebelum jenasahnya
ditemukan. "Indikasinya ada pada keluarnya adiposa (jaringan lemak) yang
berbentuk seperti sabun," katanya.
Secara teoritis, kata Dudut, pembentukan
adiposa berlangsung sekitar tiga minggu. Unsur tanah di lokasi penemuan jenazah
Angeline turut diperkirakan mempengaruhi keluarnya adiposa ini. "Lokasi
penemuan jenazah bersifat basa dan basah," jelasnya.
Sayangnya, dalam konferensi pers yang digelar
di Mapolresta Denpasar, Bali, Kamis (11/6), Dudut enggan memberi kejelasan
secara detail apakah Angeline mengalami kekerasan seksual sebagaimana pengakuan
tersangka Agustinus Tae Hamdani, pembantu ibu angkat Angeline, Margriet Christina
Megawe. Dia hanya menjelaskan jika secara internasional 'golden period' bukti
kekerasan seksual adalah 72 jam. "Semakin lama penemuan jenazah, semakin
kecil bukti yang didapat," tegasnya.
Dudut tidak mau banyak membeberkan fakta yang
didapatnya karena visum et repertum masih dalam penyusunan redaksi dan belum
sampai ke penyidik. "Akan diserahkan pada hari Sabtu (13/6). Sekarang
masih dalam penyusunan redaksional, tapi kesimpulan sudah bisa
ditegakkan," pungkasnya.
Agustinus
Tae Hamdani
|
Itu artinya Angeline tewas sekitar tanggal 16
Mei 2015 atau pada saat dia dinyatakan hilang oleh keluarga angkatnya melalui
media sosial (facebook khusus untuk Angeline: Find Angeline-Bali's Missing
Child). Tapi, selama itu pula keluarga angkat Angeline, terutama ibu angkatnya,
Margriet, bersikeras menyatakan tidak tahu kalau jasad Angeline sudah terkubur
di pekarangan rumahnya.
Yang jelas, Polda Bali telah menetapkan
Agustinus sebagai tersangka pembunuh Angeline. Sedangkan Margriet telah
ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penelantaran anak oleh pihak Polresta
Denpasar.
Selama menjalani pemeriksaan di Polresta
Denpasar, Margriet selalu menjawab dengan nada tinggi dan sesekali menangis.
Hingga akhirnya polisi mendatangkan seorang psikiater. Dari pemeriksaan
kejiwaan Margriet selama kurang lebih 3 jam yang dilakukan oleh dr Lely
Setyawati, disebutkan ada kelainan dalam diri wanita berumur 50 tahun itu. “Ya,
hasil pemeriksaan memang dia psikopat,” kata Lely saat dihubungi Tempo, Kamis
(11/6), di Denpasar.
Margriet
Christina Megawe
|
Dan, setelah menjalani proses pemeriksaan
selama 2 pekan lebih, Polda Bali akhirnya menyatakan ibu angkat Angeline,
Margriet, sebagai tersangka utama pembunuhan bocah 8 tahun itu. Dalam
keterangannya, Kapolda Bali, Irjen Pol Ronny F Sompie, mengatakan, Margriet ditetapkan
sebagai pelaku utama pembunuhan Angeline. Penetapan ini berdasarkan alat bukti,
yakni keterangan tersangka Agustinus dan hasil pemeriksaan forensik dan ahli
Labfor sesuai tempat kejadian perkara. "Sementara ini bukti permulaan
sudah cukup, ada kesesuaian antara 2 keterangan itu," kata Ronny dalam
keterangannya di stasiun televisi nasional, Minggu malam (28/6). Dengan
penetapan itu berarti Margriet menjadi tersangka penelantaran anak dan
tersangka pembunuh Angeline.
Hamida
dan Rosidi
|
Angeline sebenarnya anak dari pasangan asal Banyuwangi, Jawa Timur, Rosidi
dan Hamida. Namun, entah bagaimana cerita yang sesungguhnya, Angeline yang
waktu itu masih berumur 3 hari “diangkat” sebagai anak oleh pasangan
suami-istri yang bertempat tinggal di Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali,
yaitu Margriet dan Douglas Scarborough, warga negara Amerika yang pernah
bekerja di PT Caltex Pekanbaru, Riau. Margriet dan suaminya pun membesarkan
Angeline bersama dua anak kandung mereka, yaitu Kristin dan Ivone. Pada tahun
2008, Douglas Scarborough wafat karena sakit jantung. Saat ditinggal Doug,
keluarga Margriet hanya punya dua bidang tanah di Sanur dan Canggu, Bali, harta
yang dirasa paling berharga. Tanah tersebut dibeli atas nama Margriet. Dan kini
Angeline yang ditemukan terkubur dalam lobang dekat kandang ayam di pekarangan
rumah Margriet, Jl Sedap Malam, Sanur, Denpasar, Bali, dengan kondisi yang
sangat-sangat memilukan. Selamat jalan Angeline, semoga siapa pun pembunuhmu
mendapat balasan yang setimpal…(Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment