Tuesday, July 21, 2015

PERISTIWA SOLO : KETIKA SALON CONNY DIPERCAYA MERIAS MENANTU PRESIDEN JOKOWI

Ibu Conny sekeluarga
PEKAWINAN putra pertama Presiden Joko Widodo - Iriana, Gibran Rakabuming Raka, dengan Selvi Ananda, putri Didit Supriyadi - Sri Partini, yang dilaksanakan pada Kamis ,11 Juni 2015, di Gedung Graha Saba Buwana Jl Letjend Soeprapto 80 B Sumber, Solo, membawa berkah tersendiri bagi Salon Conny yang beralamat Jl Siwalan 37 A RT 02 RW 14 Kerten, Solo, telepon 0271710597.
FAKTA telah mengunjungi Salon Conny yang ternyata letaknya cukup strategis di belakang Hotel Sunan Solo. Kedatangan FAKTA disambut dengan sangat akrab oleh pemilik salon, Ibu Conny. Selanjutnya Ibu Conny menceritakan pengalamannya yang sangat berharga ketika dipercaya Presiden Jokowi merias menantunya.
“Saya ini kan mitra kerjanya Mas Gibran di Wedding Organizer Chilli Pari sebagai perias pengantin. Perkenalan saya dengan Mas Gibran terjadi saat merias Mbak Dita, kakaknya Mbak Selvi Ananda, yang menikah dengan putra teman saya, Ibu Purboyono. Ternyata, Mbak Dita yang dibawa ke salon untuk mencoba busana pengantin waktu itu adalah putrinya Bu Sri Partini dan Bapak Didit Supriyadi, kedua beliau itu teman saya waktu di SMA Kanisius Petang Solo. Dari informasi teman saya bahwa Bu Partini memiliki dua putri, satu di antaranya jadi pacarnya putra Pak Jokowi yang waktu itu masih menjabat Walikota Solo. Mungkin ketika saya merias Mbak Dita, kakaknya Mbak Selvi Ananda, diamati oleh Mas Gibran, sehingga ketika Mas Gibran menikahi adik Mbak Dita, saya yang dipilih menjadi periasnya. Hal itu juga pernah disampaikan pada saya begini,’Tante, besok kalau kami melangsungkan pernikahan tante yang akan saya pilih sebagai periasnya’. Waktu itu Mas Gibran pesan pada saya agar jangan sampai ada yang tahu. Makanya hal ini selalu saya rahasiakan. Saya sangat salut sekali kepada Bapak Presiden Jokowi yang memberikan kebebasan pada putranya untuk menentukan sendiri semuanya, termasuk penggunaan tata rias,” papar Ibu Conny kepada FAKTA.
Salon Conny di Jl Jl Siwalan 37 A RT 02 RW 14 Kerten, Solo, telepon 0271710597
“Saya menekuni dunia tata rias sudah 31 tahun. Awalnya memang tidak langsung merias pengantin tapi buka salon. Lama-lama jadi perias pengantin karena sudah punya ilmu yang dipelajari dari ibu saya. Sebagai perias, saya sering upgrading. Kadang saya diminta jadi narasumber ke berbagai daerah seperti Trenggalek, Surabaya dan Kebumen. Memang, saya tidak memiliki prestasi di ajang lomba rias pengantin karena saya tidak mau ikut. Kalau menang, orang akan berkomentar “sudah lumrah”, sedangkan kalau saya kalah malah dapat malu. Tapi kalau fashion show saya sering ikut,” sambung Ibu Conny.
Lebih lanjut Ibu Conny mengatakan, persiapannya sebelum merias menantu Presiden Jokowi tempo hari di antaranya melakukan puasa. “Ini kebiasaan saya sejak kecil, Mas. Kalau untuk kesehatan tubuh, saya mendatangkan dokter ke rumah untuk suntik vitamin biar tidak ambruk. Meski merias pengantin itu hal biasa buat saya tapi ini benar-benar istimewa. Suami saya, Agus Supriyanto, dan ayah saya, Sudarko, ikut membantu merias Mas Gibran di malam resepsi. Mbak Selvi juga punya permintaan kalau di hari H-nya nanti lipstiknya warna merah, padahal dia tidak suka warna merah. Dia itu orangnya juga sederhana sekali, dia sukanya make up yang soft saja. Pas foto prewedding pun dia minta make upnya tipis saja, rambutnya juga tidak mau disasak, yang menentukan gaya riasan dan busana pengantinnya pun Mbak Selvi sendiri. Dia minta akad nikah riasannya pakem tradisional Jawa Solo. Sanggulnya saya buat dari cemara sepanjang satu meter lalu saya tutup melati. Saya juga memesan aksesori khusus, dari bagian kepala ada cunduk mentul, centhung (hiasan kanan-kiri ubun-ubun) dan sisir saya pesankan baru. Tapi ternyata tidak dipakai karena Bu Iriana sudah memesan sendiri perhiasan dan aksesori pengantin serba baru. Perhiasan inti seperti kalung, giwang, liontin, bros, semuanya berbahan emas. Begitu juga aksesori bagian kepala yang lapis emas.Yang untuk akad nikah hiasan di kepala silver, sementara yang resepsi malam hari lapis emas”.

Ibu Conny mengaku menyelesaikan pendidikan formal terakhirnya di Unisri jurusan FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan). “Saya belum sempat mengajar setelah lulus, karena saya sudah sibuk menjadi perias pengantin”. (F.876) web majalah fakta / majalah fakta online               

No comments:

Post a Comment