Ibu Conny sekeluarga |
PEKAWINAN putra pertama Presiden Joko Widodo -
Iriana, Gibran Rakabuming Raka, dengan Selvi Ananda, putri Didit Supriyadi - Sri
Partini, yang dilaksanakan pada Kamis ,11 Juni 2015, di Gedung Graha Saba
Buwana Jl Letjend Soeprapto 80 B Sumber, Solo, membawa berkah tersendiri bagi
Salon Conny yang beralamat Jl Siwalan 37 A RT 02 RW 14 Kerten, Solo, telepon
0271710597.
FAKTA
telah mengunjungi Salon Conny yang ternyata letaknya cukup strategis di
belakang Hotel Sunan Solo. Kedatangan FAKTA disambut dengan sangat akrab oleh
pemilik salon, Ibu Conny. Selanjutnya Ibu Conny menceritakan pengalamannya yang
sangat berharga ketika dipercaya Presiden Jokowi merias menantunya.
“Saya
ini kan mitra kerjanya Mas Gibran di Wedding Organizer Chilli Pari sebagai
perias pengantin. Perkenalan saya dengan Mas Gibran terjadi saat merias Mbak
Dita, kakaknya Mbak Selvi Ananda, yang menikah dengan putra teman saya, Ibu
Purboyono. Ternyata, Mbak Dita yang dibawa ke salon untuk mencoba busana
pengantin waktu itu adalah putrinya Bu Sri Partini dan Bapak Didit Supriyadi,
kedua beliau itu teman saya waktu di SMA Kanisius Petang Solo. Dari informasi
teman saya bahwa Bu Partini memiliki dua putri, satu di antaranya jadi pacarnya
putra Pak Jokowi yang waktu itu masih menjabat Walikota Solo. Mungkin ketika
saya merias Mbak Dita, kakaknya Mbak Selvi Ananda, diamati oleh Mas Gibran, sehingga
ketika Mas Gibran menikahi adik Mbak Dita, saya yang dipilih menjadi periasnya.
Hal itu juga pernah disampaikan pada saya begini,’Tante, besok kalau kami
melangsungkan pernikahan tante yang akan saya pilih sebagai periasnya’. Waktu
itu Mas Gibran pesan pada saya agar jangan sampai ada yang tahu. Makanya hal ini
selalu saya rahasiakan. Saya sangat salut sekali kepada Bapak Presiden Jokowi
yang memberikan kebebasan pada putranya untuk menentukan sendiri semuanya, termasuk
penggunaan tata rias,” papar Ibu Conny kepada FAKTA.
Salon Conny di Jl Jl Siwalan 37 A RT 02 RW 14 Kerten, Solo, telepon 0271710597 |
“Saya
menekuni dunia tata rias sudah 31 tahun. Awalnya memang tidak langsung merias
pengantin tapi buka salon. Lama-lama jadi perias pengantin karena sudah punya
ilmu yang dipelajari dari ibu saya. Sebagai perias, saya sering upgrading. Kadang saya diminta jadi
narasumber ke berbagai daerah seperti Trenggalek, Surabaya dan Kebumen. Memang,
saya tidak memiliki prestasi di ajang lomba rias pengantin karena saya tidak
mau ikut. Kalau menang, orang akan berkomentar “sudah lumrah”, sedangkan kalau
saya kalah malah dapat malu. Tapi kalau fashion
show saya sering ikut,” sambung Ibu Conny.
Lebih
lanjut Ibu Conny mengatakan, persiapannya sebelum merias menantu Presiden
Jokowi tempo hari di antaranya melakukan puasa. “Ini kebiasaan saya sejak kecil,
Mas. Kalau untuk kesehatan tubuh, saya mendatangkan dokter ke rumah untuk
suntik vitamin biar tidak ambruk. Meski merias pengantin itu hal biasa buat
saya tapi ini benar-benar istimewa. Suami saya, Agus Supriyanto, dan ayah saya,
Sudarko, ikut membantu merias Mas Gibran di malam resepsi. Mbak Selvi juga
punya permintaan kalau di hari H-nya nanti lipstiknya warna merah, padahal dia
tidak suka warna merah. Dia itu orangnya juga sederhana sekali, dia sukanya
make up yang soft saja. Pas foto prewedding pun dia minta make upnya tipis saja,
rambutnya juga tidak mau disasak, yang menentukan gaya riasan dan busana
pengantinnya pun Mbak Selvi sendiri. Dia minta akad nikah riasannya pakem
tradisional Jawa Solo. Sanggulnya saya buat dari cemara sepanjang satu meter
lalu saya tutup melati. Saya juga memesan aksesori khusus, dari bagian kepala
ada cunduk mentul, centhung (hiasan kanan-kiri ubun-ubun) dan sisir saya
pesankan baru. Tapi ternyata tidak dipakai karena Bu Iriana sudah memesan sendiri
perhiasan dan aksesori pengantin serba baru. Perhiasan inti seperti kalung,
giwang, liontin, bros, semuanya berbahan emas. Begitu juga aksesori bagian
kepala yang lapis emas.Yang untuk akad nikah hiasan di kepala silver, sementara
yang resepsi malam hari lapis emas”.
Ibu
Conny mengaku menyelesaikan pendidikan formal terakhirnya di Unisri jurusan FKIP
(Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan). “Saya belum sempat mengajar setelah lulus,
karena saya sudah sibuk menjadi perias pengantin”. (F.876) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment