Sunday, July 19, 2015

SURABAYA RAYA ADVETORIAL : “WARGA SURABAYA HARUS JADI PEMENANG DI KOTANYA SENDIRI”

“Kalau bergantung orang lain itu namanya dijajah.
Makanya warga Surabaya harus jadi pemenang di kotanya sendiri”
WALIKOTA Surabaya,Tri Rismaharini, mengatakan, perjuangan para pahlawan harus diteladani dan diwariskan kepada generasi muda. Perjuangan kali ini berjuang melawan penjajahan ekonomi. Karena itu, sebagai warga Kota Surabaya harus memberikan yang terbaik dan terus bekerja keras dan tidak menyerah. Karena itu, pemkot terus berusaha membangun Surabaya khususnya pada bidang pendidikan, ekonomi dan pemberdayaan masyarakat.
Acara tersebut mempertemukan tokoh-tokoh pemuda lintas generasi serta mengundang berbagai komunitas dan organsisasi pemuda se-Surabaya. Selain jajaran forpimda, turut hadir pula para tokoh masyarakat Surabaya seperti putra pejuang Bung Tomo, Bambang Sulitomo, serta Tjuk Sukiadi. Bertempat di halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menggelar acara Silaturahmi Akbar Arek Suroboyo, Minggu (14/6). Acara tersebut bertujuan untuk mempererat tari persaudaraan lintas generasi untuk menjadikan Kota Surabaya menjadi lebih baik.
Ketua Panitia Silaturahmi, Mikdon Hengki Tanaem, mengatakan, Surabaya yang merupakan Kota Pahlawan dikenal dengan semangat pemudanya. Dengan adanya silaturahmi ini diharapkan dapat kembali membangkitkan semangat para pemuda yang ada di Surabaya.
Mengusung tema,”Suroboyo Opo Jaremu Rek”, Mikdon menggarisbawahi opo jaremu bukan berarti pemuda Surabaya seenaknya sendiri namun pemuda Surabaya harus dewasa dalam bersikap serta tidak berhenti berjuang untuk menjadikan Surabaya menjadi lebih baik.
Tak hanya generasi muda, Bu Risma – panggilan Tri Rismaharini -  menyebut  Pemkot Surabaya sudah menjadikan sekitar 4.905 ibu-ibu sebagai pahlawan ekonomi Surabaya. Jumlah tersebut dipastikan akan terus bertambah seiring semakin banyaknya kaum ibu di Kota Surabaya yang akan bergabung dalam program Pemkot Surabaya untuk pemberdayaan kaum ibu sebagai ibu rumah tangga kreatif.
Bu Risma  mengatakan, pihaknya tidak kenal lelah untuk mengajak dan mendorong semua ibu rumah tangga di Surabaya untuk ikut berperan aktif dalam menghidupkan perekonomian keluarga. Bahkan, ibu-ibu yang selama ini sudah aktif terlibat dalam Pahlawan Ekonomi, diajak untuk lebih meningkatkan kualitas produknya.

Tantangan ke depan, ungkap Bu Risma, akan semakin berat seiring diberlakukannya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Di mana negara-negara lain di Asia Tenggara bisa masuk ke Indonesia tanpa halangan. Situasi itu harus disikapi ibu-ibu di Surabaya dengan ikut berperan aktif sebagai penggerak roda ekonomi keluarga. "Surabaya ini warganya tiga juta lebih. Semuanya butuh makan, butuh sepatu, butuh jilbab. Itu peluang yang harus diambil. Makanya kami harus bisa buat sendiri barang itu. Kalau bergantung orang lain itu namanya dijajah. Makanya warga Surabaya harus jadi pemenang di kotanya sendiri," tandas Bu Risma pada acara Anugerah Pahlawan Ekonomi Surabaya. (F.809) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment