Jamalludin SH |
PERENCANAAN
yang tidak matang dalam sebuah pembangunan akan bisa mengakibatkan anggaran
negara terbuang sia-sia. Hal itu bisa terlihat dari munculnya berbagai
persoalan terhadap beberapa proyek fisik yang direncanakan yaitu dari beralih
fungsi hingga proyek tersebut terbengkalai. Seperti beralih fungsinya gedung kerajinan
Karimun yang saat ini menjadi gedung perpustakaan, terminal Kolong beralih
fungsi menjadi tempat uji kir Dinas Perhubungan. Kemudian lokasi yang direncanakan untuk tempat lapak pedagang
ikan Pasar Puan Maimun Blok A yang baru dibangun, akhirnya dirobohkan menjadi tempat usaha lainnya.
Padahal merubah sebuah fungsi bangunan aset daerah akan berpotensi menimbulkan
kerugian negara.
“Selain merubah fungsi,
pembangunan gedung KCC yang terletak di Costal Area yang berpindah pada titik lokasi dari rencana
pembangunan, menunjukkan rencana pembangunan yang tidak matang,” ujar salah
satu pemerhati pembangunan Kabupaten Karimun, Jamaludin SH, kepada Hendri dari
FAKTA.
Selain beralih fungsi, sebuah
gedung yang merupakan milik pemerintah daerah ada juga yang terbengkalai.
Seperti pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) yang direncanakan dibangun di
daerah Smemal Pasir Panjang Kecamatan
Meral Barat, hingga saat ini telantar. RPH yang dibangun dengan duit rakyat itu
kini nyaris tertutup oleh tingginya pepohonan di kawasan lokasi tersebut.
Selain RPH, proyek tempat
pelelangan ikan (TPI) yang terletak di daerah Parit Rempak Kecamatan Meral pun
nyaris bernasib sama. Pembangunan TPI itu dananya bersumber dari APBN dan APBD.
Pembangunan TPI itu telah disidik kejaksaan. Beberapa orang pun telah
ditetapkan sebagai tersangka dan diadili. “Namun TPI Parit Rempak hingga
sekarang belum juga bisa dipergunakan,” ungkapnya.
Ditambahkan Jamludin bahwa ia
merasa sangat kecewa dengan kinerja para SKPD dalam mengajukan sebuah
perencanaan proyek fisik. Aset-aset daerah yang seharusnya memiliki nilai
komersial dan mampu menambah PAD bagi daerah namun akhirnya telah menjadi
sia-sia. Perencanaan pembangunan tersebut diduga hanya merupakan akal-akalan
untuk menguras anggaran saja.
Jamaludin SH juga sangat menyanyangkan jika proyek-proyek fisik yang telah menguras duit rakyat tersebut beralih fungsi dari rencana semula. “Apalagi hingga sekarang terbengkalai,” ujarnya. (F.942) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment