4 Tahun Kepemimpinan BTM-ALAM
“Sudah banyak yang kami perbuat, tergantung
dari penilaian
masyarakat kepada pemerintahan kami”
|
SETIAP manusia punya kelebihan dan kekurangan, begitu pula dalam kepemimpinan
kami. Sudah banyak yang
kami perbuat, tergantung dari penilaian masyarakat kepada pemerintahan kami.
Kami bekerja dengan visi dan misi pemerintahan kota. Sebelum terpilih, kami
melakukan kampanye politik menawarkan program kerja kepada masyarakat. Setelah
terpilih, kami menyusun program kerja baik di tingkat kota maupun tingkat
distrik dan kelurahan, kampong. Berdasarkan potensi yang dimiliki, kami
jabarkan pembangunan jangka panjang yang kemudian ditetapkan dalam APBD oleh DPRD
bersama pemerintah kota. Program besar kami di bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi
rakyat,
infrastruktur dan tata kelola pemerintahan yang bersih dan wibawa. Demikian
ungkap Walikota Jayapura, DR Benhur Tommy Mano MM (BTM), dalam wawancara khusus
dengan Edi Sasmita dari FAKTA tentang kepimpinannya selama 4 tahun bersama DR H
Nuralam SE MSi (ALAM) memimpin Kota Jayapura (21 Juli 2011 - 21 Juli 2015).
Walikota Jayapura, DR Benhur Tommy Mano MM
(BTM)
|
Lebih lanjut BTM mengatakan,
selama 4 tahun memimpin ada beberapa capaian yang sudah tercapai sesuai dengan
visi dan misi Pemkot Jayapura yaitu terwujudnya masyarakat yang bersatu,
mandiri,
sejahtera berbasis kearifan lokal dan juga
diilhami serta dipayungi oleh motto pembangunan kota satu hati membangun kota
untuk kemuliaan Tuhan. Visi kami menjadikan Kota Jayapura sebagai kota beriman,
bersih,
indah, aman
dan nyaman. Semua itu sudah terbukti sehingga Kota Jayapura mendapatkan
penghargaan dari pemerintah pusat lewat pertama sertifikat Adipura tahun 2011
lalu naik ke piala Adipura tahun 2012, kemudian Adipura kedua kalinya tahun 2013,
dan Adipura ketiga
kalinya tahun 2014.
“Saya sering bicara kepada
masyarakat bahwa kita tidak mengejar Adipura, yang saya mau ada nilai berbudaya, ada
cinta,
tentang kebersihan sangat penting. Bukan mengejar
Adipura, yang saya maksud potensi bersih kota indah, hijau,
saya melakukan penanaman pohon di semua wilayah kota.
Lahan tropis
yang rawan longsor, penyelamatan lingkungan sudah kami lakukan
sesuai dengan visi kita tahun pertama 1.000 lebih pohon, tahun kedua dan ketiga
sekitar 2.000 pohon lebih sesuai yang diminta oleh Menteri Lingkungan Hidup.
Selain itu juga melakukan penyelamatan sumber air,
kawasan siklop itu akan terus kita lakukan sampai sisa masa bakti kita satu
tahun 21 Juli 2016 mendatang,” kata BTM.
Dari sisi pendapatan daerah, sambung BTM, di
tahun keempat sudah melebihi target PAD yang direncanakan tahun 2014 bisa
mencapai Rp 146 milyar. “Begitu juga APBD Kota Jayapura, saya targetkan 2013-2014
mencapai Rp 1 trilyun, 2014-2015 Rp 1,2 trilyun. Di bidang pendidikan sudah
melakukan sertifikasi pada 300 guru jenjang Strata Satu (S1) bekerja sama
dengan UNCEN. Kemudian tingkat kelulusan SD, SMP, SMK mencapai 100% tahun 2014.
Di bidang kesehatan menekan 10 besar penyakit di kota, penyediaan
alat canggih di 12 puskesmas, layanan 24 jam di puskesmas juga bertambah, sudah
ada alat pemeriksaan gula darah, asam urat, USG. Ibu hamil sudah bisa lihat
bayi dalam kandungannya, di puskesmas sudah bisa melayani ibu melahirkan. Lalu
di kota dicanangkan layak anak, sudah disiapkan tempat bermain anak,
pihak swasta kita koordinasikan, perda juga sudah
kita buat. Banyak kriteria yang akan kita penuhi untuk menuju kota layak anak.
Guru di perbatasan kita beri dana insentif. Di bidang
infrastruktur, kita bangun rumah penduduk di perkotaan. Sekarang sudah mencapai
100 lebih kita bangun 14 kampung rumah tipe layak huni di semua kampung,
pemberdayaan ekonomi kita berikan dana stimulan bagi mama-mama penjual sayur,
ikan asap,
roti,
pinang,
kita bantu mereka tempat penjualan tenda, payung”.
Khusus pendidikan, BTM memberikan
beasiswa pada penduduk asli Port Numbay bekerja sama dengan UKSW Salatiga,
Jateng. Sudah 2 angkatan mahasiswa sebanyak 105 orang yang diberi beasiswa.
Bahkan ada 2 mahasiswa yang melanjutkan studi di Boston, USA. “IP-nya sangat
baik. Saya harapkan mereka nanti kembali ke daerahnya untuk membangun daerahnya
sendiri. Saya titip di sana dididik pengetahuan umumnya dan imannya”.
Di bidang tata kelola pemerintahan,
BTM memilih pejabat yang brilian dan kreatif dalam melayani masyarakat. Tahun
pertama sudah melakukan perampingan. Satu program yang sudah dilakukan adalah
dibentuknya Badan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPTSP). Dulu pengurusan perijinan
tersebar tapi sekarang terpusat. Hal itu dilakukan dalam rangka transparansi
dan menekan korupsi.
“Sekarang saya ingin memindahkan
Sragen yang terbaik di seluruh Indonesia ke Jayapura. Saya bekerja sama dengan
mereka untuk memperpendek pelayanan masyarakat dengan menerapkan sistem online
di kota,
hotel,
tempat hiburan,
restoran,
orang mau bayar ijin tinggal buka online. Mereka membutuhkan apa
pun sudah tersedia semua di online, tidak perlu datang lagi ke kantor, ribet.
Begitu juga hasil ujian sekolah kita sudah menggunakan sistem online. Penerimaan
siswa baru pun pakai sistem online, sehingga tidak ada
yang nitip di belakang meja,” tutur BTM.
Ditekankan bahwa orangtua agar
benar-benar bisa membina anaknya untuk berprestasi. Kalau ingin anaknya masuk
ke sekolah unggulan agar dipacu belajarnya dengan tekun dan harus menguasai IT.
“Kita akan menghadapi pasar bebas. Kalau orangtuanya gaptek (gagap teknologi)
maka anaknya tidak boleh, anaknya harus menjadi lebih baik daripada orangtuanya.
Jangan sampai ketinggalan teknologi. Guru-guru juga harus menguasai
IT. Saya
pacu supaya kota ini maju, bukan hanya meluluskan murid setiap tahun tapi mutu
dan kualitas murid diutamakan. Saya dorong betul-betul agar Kota Jayapura menjadi
barometer di segala bidang. Saya ingin Kota Jayapura menjadi tolok ukur di
Papua”.
Di bidang keagamaan, lanjut BTM, kita
membina hubungan baik melalui koordinasi FKUB,
Persekutuan Gereja, MUI, NU. Kita melakukan
coffee morning setiap 3 bulan sekali melihat masalah yang terjadi di kota ini
untuk menjadi damai, rukun, tenteram. Keharmonisan dan prulalisme
menjadi kekuatan besar.
“Tak ketinggalan untuk pelayanan
air bersih, drainase dan listrik kita tingkatkan terus. Kita lakukan penerangan
listrik sampai ke kampung Engross 3,
kampung Skow,
Komamba,
Organda,
Moso. Sekarang kita punya batubara di Morotami yang dalam waktu dekat
diresmikan sehingga kota ini akan terang-benderang,
tidak akan pernah padam. Untuk kebutuhan mendasar yang sudah kita lakukan adalah
penyambungan air bersih, trotoar bagi orang
cacat,
kita juga berikan kursi roda. Bantuan untuk pemuda kita berikan berupa perbengkelan.
Saya ingin menekan angka pengangguran di kota, juga
angka kemiskinan menurun sudah mencapai 34% dari 98%. IPK Kota Jayapura saya
ingin bisa mencapai 74,49 %. Saya juga ingin masyarakat bisa bertambah umurnya
sampai 78 tahun angka harapan hidupnya,” harap BTM.
BTM mengatakan pula bahwa untuk
pembangunan jembatan layang Hamadi Holtekam dengan anggaran sekitar Rp 4 triliun akan
selesai tahun 2017. “Kita juga mendorong pembangunan RS bertaraf
internasional di daerah Morotami. Pasar Youtefa juga akan kita
pindahkan ke Kota Raja dekat Vihara”. (F.867) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment