Bupati Barru Diprotes Anggota DPRD Soal
Realisasi Proyek Jalan Senilai Rp 47
Bupati Barru, Andi Idris Syukur |
BEGINILAH jadinya kalau
anggota DPRD tidak sejalan dengan Bupati Barru soal penggunaan anggaran
sehingga untuk realisasi proyek jalan senilai Rp 47 milyar yang dianggarkan Pemkab
Barru, anggota DPRD merasa tidak dihargai karena tidak dilibatkan dalam
pembahasan anggaran tersebut.
“Dana
proyek tersebut dinilai tidak pernah dibahas di DPRD, sehingga dianggap tidak
memiliki dasar untuk direalisasikan,” kata Wakil Ketua DPRD Kabupaten Barru,
Rahman Hasan, dari Fraksi Nasdem, didampingi anggota Fraksi Nasdem lainnya.
Lukman
T, Fajar Fitrawan, Muh Ali Fandi Aksa, dari Gerinda, dan H Sirua Mustafa dari
PPP mengatakan bahwa mereka secara tegas tidak menyetujui langkah pemkab dalam
melakukan lelang proyek jalan itu karena Bupati Barru tidak pernah menawarkan
untuk pembahasan proyek jalan tersebut di DPRD.
Pembangunan
ruas jalan ini mengacu pada anggaran parsial, padahal selama ini tidak pernah
mengenal bahasa dan istilah penganggaran sejenis itu. Pihak DPRD sendiri hanya
mengenal dana APBD dan APBN. “Jadi untuk anggaran parsial itu tidak pernah kami
kenal,” kata Lukman kepada FAKTA.
Sedangkan
Rahman mengatakan secara tegas pula kepada wartawan bahwa pembahasan atau
proses lelang tender yang dilakukan itu tanpa ada pemberitahuan dan pembahasan di
dewan, yang membuat pihak legislator seakan dianggap tidak memiliki kapasitas
pembahasan dalam proyek tersebut. Padahal itu adalah salah satu bagian dari
DPRD dalam pembahasan proyek yang diprogramkan oleh pemda.
H
Sirua Mustafa dari PPP yang juga ikut protes terhadap tindakan sewenang-wenang
Bupati Barru itu kepada wartawan mengatakan bahwa DPRD Kabupaten Barru bukannya
tidak pro kepada program Bupati Barru untuk pembangunan, tapi itu kan melalui
prosedur atau aturan yang ada supaya ada tanggung jawab bersama. Sebagai
anggota dewan, ia mempertanyakan dasar tender proyek tersebut karena nilainya
Rp 47 miliar lebih. “Dari mana uang sebesar itu diperoleh ?”
“Proyek
jalan ini kita belum mengetahui volumenya berapa kali berapa, lokasinya di
mana, kapan mulai dikerjakan sampai berapa lama dan siapa pelaksana alias pimpronya
? Semuanya masih kabur untuk anggota dewan, sehingga ada dugaan proyek ini
tidak transparan”.
Bupati
Barru, Andi Idris Syukur, berusaha ditemui FAKTA tidak berhasil. Alasan ajudannya
bahwa bupati sedang ada tamu sehingga tidak bisa memberi waktu kepada wartawan
untuk bertemu. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment