Friday, September 11, 2015

SURABAYA RAYA

Surabaya Sudah Lakukan Pendidikan Karakter Terlebih Dahulu

Nantinya pemain sepakbola senior asal Surabaya akan dijadikan tenaga pendidik
KEINGINAN Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk melakukan pembaruan dan pembangunan di sektor pendidikan, semakin membawa angin segar. Setelah satu tahun ke belakang pemkot terfokus pada pembangunan infrastruktur, tahun ini pemkot bersama Dinas Pendidikan berencana menjadikan pendidikan di Kota Surabaya menjadi kota dengan predikat pendidikan berkarakter.
Hal ini juga diimbangi dengan keluarnya surat edaran dari kementerian tentang pendidikan berkarkter. Bertempat di ruang kerja walikota, dan dengan didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan, Ikhsan, walikota menjelaskan tentang beberapa poin yang terdapat di surat keputusan menteri pendidikan tersebut yang ternyata sudah diterapkan terlebih dahulu di sekolah-sekolah di Kota Surabaya.
“Saya sempat terkejut saat membaca surat edaran ini, ternyata yang jadi perintah menteri pendidikan sudah dilakukan lebih dulu di Kota Surabaya. Tentang pendidikan di Kota Surabaya, semua sudah kita rencanakan, bukan hanya berjalan ke depan. Namun, sudah dihitung secara teliti setiap langkahnya,” tegas walikota.
Pemkot telah memberangkatkan sebanyak 50-60 guru ke Korea Selatan, dikarenakan Korea Selatan merupakan negara dengan tingkat industri kreatif yang paling pesat belakangan ini. Fenomena boy band yang dikemas secara kreatif, membuat pemkot terinspirasi ,dan nantinya diharapkan guru-guru yang melakukan studi banding, mampu mengajarkan ilmu kreatifitas yang didapatkan selama berada di Korea Selatan tersebut.
Walikota menambahkan, meski tidak semua anak memiliki kemampuan intelejensi dan kemampuan kreatifitas yang setara, namun setiap anak pasti akan unggul di salah satu bidang. Walikota juga tidak terlalu khawatir dengan nilai akhir (UAS) para siswa, ia merasa proses adalah salah satu faktor yang paling penting.
“Jika kita mengedepankan hasil, maka semuanya akan dikorbankan. Dalam hal ini bukan hanya waktu untuk belajar, takutnya malah siswa akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan hasil yang bagus. Salah satunya dengan mencontek atau menyewa joki ujian. Jika meninjau dari proses, dan ada nilai yang kurang, maka siswa tersebut akan tahu di mana bagian yang kurang, dan akan mengejar kekurangan tersebut keesokan harinya,” imbuh walikota.
Tak hanya di bidang pengetahuan intelegensi, walikota menginstruksikan bahwa para pelajar juga harus bisa bersosialiasi dengan teman sebayanya, terlebih dengan masyarakat sekitar. Salah satunya dengan program konselor sebaya, program yang berhubungan dengan kegiatan sosialisasi teman sebangkunya, dan bertujuan menimbulkan kepekaan di lingkungannya.
Para siswa juga diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan, salah satunya dengan program eco school yang baru saja dilaunching bulan ini. Para siswa SMK dengan wirausaha, bahkan Dinas Pariwisata  membuat agenda khusus pelatihan seni tari pada sore hari di Balai Pemuda. Dan, nantinya, diharapkan para siswa bisa sukses meskipun belum selesai menuntaskan sekolahnya.
Walikota juga berharap kepada dinas pendidikan agar nantinya anak-anak pelajar ini mampu menjadi anak-anak multitalenta, anak-anak yang ahli di berbagai bidang. Dalam hal ini, pemkot telah memberikan fasilitias berupa lomba-lomba dari tingkat SD hingga SMA/SMK.
“Semua ide para siswa kami tampung, guru-guru juga kita arahkan untuk bisa berkreasi, apa pun idenya. Kita ingin daya kreatifitas anak-anak ini bisa tumbuh dimulai dari tingkat sekolah dasar,” tegas walikota.
Setiap pagi, para siswa juga akan melakukan senam pagi di lapangan sekolah dan membersihkan kelasnya sendiri. Walikota merasa, jika tubuh terkena paparan sinar matahari pagi, maka akan membuat daya tahan tubuh semakin kebal terhadap penyakit.
“Untuk gerak dan musik senamnya, kita bebaskan, sesuai dengan kreatifitas anak-anak, yang penting mereka gerak agar ketika masuk kelas, anak-anak sudah segar. Hal ini sudah saya lakukan terlebih dahulu kepada pejabat di pemkot, terbukti ketika tubuh sering terkena paparan matahari pagi, tubuh terasa lebih segar dan jarang terkena penyakit,” imbuh walikota.
Di sektor kreatifitas, olahraga dan sains, dinas pendidikan sudah menyiapkan tenaga pendidik yang berkompten untuk mengarahkan para siswa. Walikota menginginkan pelatih yang benar-benar berkualitas dalam hal musik, penelitian, penulisan dan instruktur olahraga.
Tahun ini Pemkot Surabaya telah membangun 100 lebih lapangan olahraga di sekolah-sekolah, dan di setiap kelurahan. Nantinya pemain bola senior asal Kota Surabaya rencananya akan disiapkan menjadi tenaga pendidik. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment