Friday, September 11, 2015

SURABAYA RAYA

Di Balik Keberhasilan SMPN 28 Surabaya Raih Adiwiyata Mandiri 2015

Kepsek SMPN 28 Surabaya, Drs Tjipto Wardojo
SMPN 28 Surabaya meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri tahun 2015, yang diserahkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada peringatan Hari Lingkungan Hidup awal Juni lalu. Masyarakat umum sudah tahu, khususnya masyarakat Kota Surabaya pun juga sudah tahu hal ini. Namun, siapakah tokoh di balik kesuksesan penghargaan standar sekolah berwawasan lingkungan tingkat nasional itu ? Tentu masyarakat umum dan masyarakat Surabaya belum tahu ? Apakah semua itu buah jerih-payah Kepsek SMPN 28 Surabaya, Drs Tjpto wardojo ? Apakah semua itu jasa-jasanya Kepala SMPN 28 Surabaya yang baru tersebut ? Ternyata bukan. Yang berjasa adalah Drs Sumarlan MM. Kepsek lama SMPN 28 Surabaya, sebelum Tjipto Wardojo.
Ya, Sumarlan-lah yang telah berjasa atas penghargaan Adiwiyata Mandiri SMPN 28 Surabaya tersebut. Dialah yang memulai meletakkan dasar-dasar keadiwiyataan mulai dari nol hingga hasil yang dicapai secara prestisius tersebut. Sumarlan-lah orang yang mampu mengkoordinir segenap sivitas akademika SMPN 28 Surabaya untuk meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri 2015 itu. Hal itu diakui sendiri oleh Kepsek SMPN 28 Surabaya yang baru, Tjipto Wardojo, saat dikonfirmasi Bambang Suryantono dari FAKTA lewat SMS (22/7).
Apakah keberhasilan Adiwiyata SMPN 28 Surabaya itu sebagai jerih-payah Pak Tjipto Wardoyo sebagai kepsek yang baru ? Ia menjawab,”Jerih-payah Pak Sumarlan’’. Namun, ketika Tjipto Wardoyo dikonfirmasi lagi lewat SMS pada hari yang sama soal pendapatnya sebagai kepsek baru yang dianggap enak yaitu datang langsung ke Istana menerima penghargaan Adiwiyata dari Presiden Jokowi tersebut, Tjipto Wardojo tak membalas.
Dan, sayangnya, Drs Sumarlan MM, mantan Kepsek SMPN 28 Surabaya pada hari yang sama, ketika dikofimasi FAKTA lewat SMS soal pendapat dan perasaannya tentang keberhasilan SMPN 28 Surabaya meraih penghargaan Adiwiyata Mandiri 2015 atas jasa-jasanya atau jerih-payahnya itu, ia tak membalas. (F.543) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment