Sunday, October 11, 2015

MAKASSAR RAYA

PEMBUNUHAN POLISI DAN TENTARA KARENA SALAH PAHAM

PANGLIMA  Komando Daerah Militer (Pangdam) VII/Wirabuana, Mayor Jenderal TNI Bachtiar, mengatakan bahwa pihaknya terus mengintensifkan pengusutan kasus pembunuhan polisi dan tentara di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pangdam menyebutkan bahwa motif pembunuhan itu adalah kesalahpahaman yang berujung aksi penganiayaan yang menewaskan Brigadir Irfanuddin dan Prajurit Satu Aspin.
Motifnya berawal hanya karena salah tanggap, namanya kehidupan anak muda terkadang terjadi ketersinggungan yang mengakibatkan kejadian tersebut. Pembunuhan Pratu Aspin, Anggota Kostrad, itu terjadi di lapangan Syehk Yusuf Kabupaten Gowa 12 Juli lalu. Saat itu Aspin sedang nongkrong bersama dengan rekannya, Faturahman, yang kemudian diserang oleh para tersangka secara membabi buta. Keduanya ditikam dengan menggunakan senjata tajam, namun jiwa Aspin tidak terselamatkan karena luka tikaman pada bagian dada sebelah kiri hingga jantung.
            Penyerangan terhadap Aspin berselang selama 10 hari setelah tewasnya Brigadir Irfanuddin, Anggota Polres. Irfanuddin bersama dengan dua rekannya yaitu Brigadir Dua Usman dan Brigadir Mus Muliadi yang terlebih dahulu diserang oleh kelompok tak dikenal di Pos Polisi di Bundaran Samata, Kabupaten Gowa. Dalam kejadian itu Irfanuddin tewas dengan luka tikam di sekujur tubuhnya.
            Pangdam menegaskan, kasus pembunuhan polisi dan tentara ini jangan dikaitkan dengan institusi. “Ini tidak ada korelasinya dengan organisasi ataupun dengan instansi TNI/Polri. Sampai sekarang tim identivikasi dari Polda Sulselbar dan Kodam VII/Wirabuana serta Denpom Pusat masih berusaha merampungkan penyidikan dua kasus pembunuhan itu,” tegas pangdam.
Pangdam mengakui kalau sekarang sudah ada tersangka dalam dua perkara pembunuhan tersebut. Namun, ia enggan membeberkan identitas tersangkanya karena masih dilakukan pendalaman investigasi selanjutnya.
               Kabid Humas Polda Sulselbar, KBP Frans Barung Mangeran, mengatakan  bahwa polisi akan bersikap profesional dalam pengusutan kasus ini. Hal itu dibuktikan dengan melakukan rekontruksi kasus pembunuhan tentara secara terbuka di halaman belakang Markas Polda  Sulselbar bulan lalu. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment