Friday, December 18, 2015

OPINI

BU RISMA WALIKOTA TERHEBAT SEDUNIA
MEMANG LAYAK DAN PANTAS DIPILIH KEMBALI
SEBAGAI WALIKOTA SURABAYA 2015-2020

Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana
Calon Walikota Surabaya dan Calon Wakil Walikota Surabaya
Periode 2015 – 2020
BAGAIMANA tidak hebat, DR (HC) Ir Tri Rismaharini MT saat belum genap satu tahun menjadi Walikota Surabaya periode 2010 – 2015 sempat akan dilengserkan oleh partai pengusungnya yaitu PDIP dan parpol lainnya. Waktu itu sudah dilakukan Rapat Paripurna DPRD Kota Surabaya segala. Namun ternyata para anggota dewan kesulitan untuk menyingkirkan Bu Risma (panggilan akrab Tri Rismaharini) sebagai Walikota Surabaya.
Dan, sekarang, PDIP malah mengusung kembali Bu Risma menjadi Walikota Surabaya periode 2015 – 2020 disandingkan dengan Wisnu Sakti Buana sebagai wakilnya dalam Pilkada Serentak 2015 tanggal 9 Desember 2015.
Itu artinya Bu Risma memang benar-benar sangat hebat. Apa ada di dunia ini jadi walikota belum genap satu tahun sudah akan disingkirkan oleh partai yang mencalonkannya tetapi gagal dan malah dicalonkan lagi untuk kedua kalinya oleh partai yang dulu akan menyingkirkannya itu ? Ini kan benar-benar sangat-sangat luar biasa to !
Sebenarnya para elit politik PDIP dengan Bu Risma tidak sepaham dan tidak cocok tetapi Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Sukarno Putri, menghendaki Bu Risma untuk didukung kembali dengan pertimbangan bahwa dalam survei Bu Risma tidak ada tandingannya. Maka, daripada Bu Risma “dirangkul oleh partai lain lebih baik didukung lagi saja oleh PDIP untuk kembali menjadi Walikota Surabaya.
Apalagi Bu Risma nampak sudah bisa dikendalikan oleh Megawati dan wakilnya, Wisnu Sakti Buana (WSB), sebagai politikus ulung yang tidak diragukan lagi loyalitas dan kemampuannya. Terbukti di akhir-akhir masa jabatannya sebagai walikota periode 2010-2015, Bu Risma nampak dapat luluh hatinya menghadapi WSB, tidak seperti pada saat WSB akan menjadi wakilnya menggantikan Bambang Dwi Hartono.
Selain itu, pertimbangan lainnya, Bu Risma telah diakui dunia sebagai Walikota Surabaya yang berhasil di segala bidang dan sebagai walikota terbaik seantero jagat. Bahkan mendapatkan penghargaan yang tidak bisa dihitung jumlahnya dari berbagai negara. Sebelum Bu Risma jadi Walikota Surabaya hanya sebagian kecil dunia/negara luar saja yang tahu/kenal dengan Kota Surabaya. Yang mereka kenal/tahu hanyalah Bali saja. Jakarta saja tidak mereka kenal/tahu, apalagi Surabaya. Namun pada saat Bu Risma menjadi Walikota Surabaya, mereka baru mengetahui kiprah dan sepak terjangnya yang mengagumkan. Bu Risma dinilai berhasil menjalankan pembangunan di Surabaya sehingga membuka mata dunia melihat Kota Surabaya dengan berbagai pujian dan sanjungan. Berbagai penghargaan pun mengalir ke Kota Surabaya atas jerih-payah dan kesungguhan Bu Risma dalam membangun dan memajukan Kota Surabaya, serta mengenalkannya pada negara luar. Saat ini tidak ada satu pun negara luar yang tidak tahu/kenal dengan Kota Surabaya.
Karir Bu Risma diawali sebagai karyawati Bappeda Kota Surabaya yang sekarang menjadi Bappeko. Saat itu sebagai karyawan biasa dengan golongan gaji III-a. Kemudian prestasinya meningkat menjadi Kasie dan sebagai Kabidnya, Ali Syahbana. Oleh Ali Syahbana, Bu Risma digembleng tidak mengenal siang maupun malam. Kemudian Bu Risma dimutasi ke Dinas Tata Kota masih menjadi Kasie. Selanjutnya pada saat Sekda Kota Surabaya dijabat M Yasin, Bu Risma dipindah ke Dinas Pertamanan. Bu Risma menjadi Kepala Cabang Fungsional. Kemudian saat sekdanya diganti Ali Syahbana, Bu Risma tetap di Dinas Pertamanan sambil kuliah S2 dengan predikat kelulusan cumlaude. Walaupun di Dinas Pertamanan tidak menjabat jabatan strategis tetapi Bu Risma bisa melobi DPRD Kota Surabaya untuk studi banding ke Singapura, Malaysia dan Thailand masalah makam dan DPRD setuju. Dari studi banding itu Bu Risma berhasil menciptakan makam Sukolilo yang sekarang dimanfaatkan warga Kota Surabaya.
Tidak genap dua tahun Bu Risma dimutasi lagi, dipromosikan menjadi Kepala Bagian Bina Program selama ± 4 tahun. Di Bina Program prestasinya luar biasa. Bagaimana tidak, saat itu di Indonesia belum ada lelang proyek dengan menggunakan sistem e-Procuremen kecuali satu-satunya di Kota Surabaya. Akhirnya hal itu sebagai rujukan kota lain termasuk Jakarta dan kota besar lainnya. Bahkan Menpan pun studi banding ke Bina Program Kota Surabaya. Bu Risma diketahui kehebatannya ya sejak menjabat Kepala Bina Program tersebut.
Pada saat Sekda Ali Syahbana diganti Sukamto Hadi dan sebagai Pjs Walikota Surabaya adalah Chusnul Danuri Arifin, Bu Risma dipromosikan di Badan Penelitian dan Pengembangan (BALITBANG) yang sebelumnya eselon III a menjadi Eselon II a. Pada saat itulah Bu Risma merasa dikucilkan dari teman sejawat dan teman dekatnya, karena Balitbang pada saat itu hanya dipandang sebelah mata alias tidak termasuk badan/instansi yang diperhitungkan.
Saat itu Bu Risma sering menyampaikan kekesalannya pada teman sejawat dan teman dekatnya. Menurutnya, di Bina Program hubungannya sangat luas dan bisa berkiprah banyak untuk memajukan Pemerintah Kota Surabaya. Tapi, tidak ada hujan, tidak ada angin, tahu-tahu ia dipindah ke Balitbang. Bu Risma sedih dan merasa didholimi serta dijauhi teman sejawat.
Namun masih beberapa bulan di Balitbang, tiba-tiba Bu Risma dipanggil untuk mengikuti Diklat Pim. Hasilnya pun sangat memuaskan. Ketika Balitbang dipimpin Bu Risma sangat pesat kemajuannya, termasuk penghasilannya. Luar biasa, anggaran Balitbang meningkat sangat luar biasa dan kesejahteraan karyawannya pun turut meningkat pula.
Faktanya, di mana pun Bu Risma memimpin dapat dipastikan anggaran dan kesejahteraan anak buahnya dipastikan meningkat. Buktinya pada saat Bu Risma menjadi Walikota Surabaya 2010 – 2015, pegawai Pemkot Surabaya menjadi lebih sejahtera dengan diberikan uang tambahan penghasilan dan lain-lain. Pegawai biasa saja penghasilan tambahan di luar gaji setiap bulannya bisa mencapai Rp 1,5 juta bahkan lebih, tergantung beban kerjanya. Apa ini tidak luar biasa dan hebat ?
Kembali pada karir Bu Risma. Belum sampai satu tahun memimpin Balitbang, Bu Risma dipromosikan menjadi Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Di situlah Bu Risma mulai mengukir prestasinya yang luar biasa dan menyentuh hati warga Kota Surabaya. Taman di mana-mana menjadi hijau, tidak ada satu pun taman di Surabaya yang gersang, seluruhnya menjadi subur dan dirawat dengan sungguh-sungguh. Butuh anggaran berapa saja diberikan oleh DPRD Kota Surabaya. Selain itu Bu Risma juga berhasil menggerakkan masyarakat dan pengusaha untuk turut berperan serta menghijaukan taman. Hingga Surabaya pun selalu mendapatkan penghargaan Adipura Kencana.
Sejak itu pula warga Kota Surabaya menaruh simpati dan bangga melihat Bu Risma yang tidak mengenal lelah siang-malam tidak ada henti-hentinya turun ke lapangan menjaga kebersihan dan keindahan Kota Surabaya.
            Setelah berhasil di DKP, selanjutnya Bu Risma dipromosikan menjadi Kepala Bappeko (Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya). Setelah itu Bu Risma dicalonkan oleh PDIP sebagai Walikota Surabaya 2010 – 2015 berpasangan dengan Bambang Dwi Hartono sebagai Wakil Walikota Surabaya. Sebab Bambang DH waktu itu sudah 2 periode berturut-turut menjadi Walikota Surabaya sehingga tidak bisa lagi dicalonkan sebagai Walikota Surabaya untuk ketiga kalinya berturut-turut.
            Namun belum genap satu tahun terpilih sebagai Walikota Surabaya berpasangan dengan Bambang DH, Bu Risma akan dilengserkan oleh PDIP. Disebut-sebut karena Bambang DH ingin menggantikan Bu Risma sebagai Walikota Surabaya. Namun rencana menggulingkan Bu Risma itu pun gagal total karena Bu Risma terlalu hebat. Akhirnya Bambang DH yang mengalah mengundurkan diri dari kursi Wakil Walikota Surabaya digantikan Wisnu Sakti Buana (WSB).
Sekarang Bu Risma dan WSB berpasangan sebagai Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya periode 2015 – 2020 dalam Pilkada Serentak tanggal 9 Desember 2015. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Majalah FAKTA Perwakilan Jawa Timur, 65% responden menginginkan Bu Risma menjadi Walikota Surabaya lagi untuk periode 2015 - 2020. Itu artinya di atas kertas sebagian besar warga Kota Surabaya akan mencoblos/memilih gambar Bu Risma yang berpasangan dengan WSB dalam Pilkada Kota Surabaya tanggal 9 Desember 2015.
Sebab, figur Bu Risma sekarang ini sama dengan Jokowi pada saat jadi Gubernur DKI Jakarta. Bedanya, kalau Jokowi populer dengan gaya blusukannya dan masuk gorong-gorong segala, sedangkan Bu Risma populer karena keberhasilannya dalam memimpin dan menyentuh hati warga Kota Surabayaweb majalah fakta / majalah fakta online
Oleh :











Imam Djasmani.
Kepala Perwakilan Majalah Fakta Jawa Timur

No comments:

Post a Comment