Friday, December 11, 2015

UNTAIAN PERISTIWA CIANJUR

Idul Adha Di Ponpes Al Riyadl Pasekon Cipanas

Penyembelihan hewan korban, (inzet) K H Drs Pipin S Aripin
TAKBIR menggema seantero dunia pada malam tanggal 10 Dzulhijah 1436 H atau 24 September 2015. Hari itu adalah peringatan Hari Raya Idul Adha bagi umat Islam di seluruh dunia, meskipun juga ada beberapa umat Islam di Indonesia sudah melaksanakannya satu hari sebelumnya.
Hari raya ini biasanya disebut juga sebagai hari raya korban karena bagi umat Islam yang mampu bersedekah dengan memberikan hewan korban untuk sesama umat Islam, yang lazim hewan korbannya berupa sapi, domba, kambing dan onta, namun di Indonesia sudah terbiasa tanpa onta. Hari raya yang satu ini biasa disebut juga hari raya haji karena bersamaan juga para jemaah haji dari seluruh dunia sedang menyelenggarakan wukuf di padang Arofah, Saudi Arabia.
Ibadah korban ini mencerminkan sejarah Nabi Ibrahim AS yang ketika masa hidupnya diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembelih putranya yaitu Ismail yang sudah pula diangkat menjadi nabi pada usia yang ketiga belas. Karena taatnya Nabi Ibrahim untuk melaksanakan perintah Allah tersebut, dan karena Nabi Ismail AS juga menyetujui untuk melaksanakan penyembelihan atas dirinya akhirnya dengan pertimbangan yang berat Nabi Ibrahim AS akan menyembelih anaknya tersebut. Namun setelah Allah mengetahui bahwa Nabi Ibrahim sangat taat pada perintah-Nya yang disampaikan melalui mimpi maka melalui malaikat-Nya Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba untuk disembelih dan dikorbankan.
Dengan penuh hikmat tanggal 10 Dzulhijah 1436 H atau 24 September 2015 di Kampung Loji, tepatnya di Pondok Pesantren Al Riyadl Pasekon, Cipanas, Cianjur, Jabar, telah dilakukan salat bersama dengan khutbah disampaikan oleh Pimpinan Ponpes, K H Pipin S Aripin MM.
“Hari raya idul korban ini adalah bentuk upaya mengamalkan ajaran Islam sebagaimana pada firman Allah,’Wama arsalnaka illa rahmatan lil alamin’, yang dicerminkan pada idul korban ini adalah bentuk kepedulian sesama umat terutama kepada kaum dhuafa yang  boleh dikata jarang menikmati daging yang bernutrisi tinggi. Sehingga dengan korban ini mereka bisa menikmati daging selama dua atau tiga hari berturut-turut.  Hari raya idul adha ini juga digambarkan para jemaah haji seluruh dunia yang sedang menyelenggarakan wukuf di Arofah dengan pakaian yang sama serba putih yang mencerminkan bahwa dalam Islam diutamakan kesamaan golongan. Karena di sisi Allah SWT, tidak berlaku perbedaan tinggi dan rendahnya jabatan maupun derajat pada  manusia”.
Setelah acara salat Id di Pondok Pesantren Al Riyadl yang dihadiri ratusan jemaah setempat dilanjutkan dengan menyembellih empat ekor sapi dan sebelas ekor domba. “Tahun ini korban kita masih sama dibanding dengan tahun yang lalu, berarti ekonomi umat Islam masih stabil,” ungkap Kang Ipin (panggilan akrab pimpinan ponpes tersebut) kepada FAKTA. (F.980) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment