Thursday, February 4, 2016

DRESTA BALI

BANGLI
Kemarau Ekstrem, Bangli Rawan Kebakaran

Ketua BPBD Bangli, I Wayan Karmawan
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangli menyatakan bahwa BMKG III Denpasar memperkirakan kemarau ekstrem masih berpotensi terjadi hingga awal Januari 2016. Dampaknya, tingkat kerawanan kebakaran hutan dan pemukiman semakin tinggi. Terlebih selama kemarau ekstrem melanda di Kintamani, Bangli, telah terjadi kebakaran kawasan hutan berkali-kali, termasuk kebakaran lahan perkebunan hingga pemukiman.
Karena itu, BPBD Bangli terus menghimbau masyarakat untuk mengurangi bahkan tidak mengadakan aktivitas pembakaran di dalam hutan/lahan perkebunan yang kering. “BMKG telah memperkirakan kemarau akan terjadi hingga awal bulan Januari. Oleh sebab itu, masyarakat terus kita himbau untuk mengurangi aktivitas yang bisa menyebabkan resiko terjadinya kebakaran hutan dan lahan perkebunan,” ungkap Ketua BPBD Bangli, I Wayan Karmawan, didampingi Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Bangli, I Ketut Agus Sutapa, Minggu (18/10).
Bagi warga masyakarakat yang kebetulan penikmat rokok, kata dia, kalau lewat di sekitar hutan, utamanya hutan sepanjang wilayah Kintamani, agar tidak membuang puntung rokoknya secara sembarangan.
“Sementara khusus untuk mencegah terjadinya kebakaran di jalur pemukiman, kami himbau warga untuk secara berkala mengecek jaringan/instalasi listriknya, ketika meninggalkan rumah supaya terlebih dahulu memastikan bahwa tidak ada sumber api yang masih menyala, seperti kompor gas, tungku api dapur, dupa dan sebagainya,” pintanya.

Selain itu, alotnya penempatan sejumlah unit damkar di Kintamani, Bangli, yang selama ini menjadi sorotan banyak pihak karena daerah paling rawan terjadi kebakaran, pihak BPBD Bangli mengaku masih melakukan koordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum. “Memang kendala penempatannya lantaran belum adanya garasi, namun kita tengah berkoordinasi supaya penempatan damkar di Kintamani bisa dipercepat,” pungkasnya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment