MALANG
Bupati Malang
Resmikan Jembatan AFIAT Kanigoro
Jembatan AFIAT Kanigoro, disaksikan Kades Sudha, dan Ir Moch Anwar |
IMPIAN selama 17 tahun
warga Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa
Timur, tentang adanya jembatan penghubung dengan Desa Kemiri di Kecamatan
Kepanjen, kini terwujud dan telah diresmikan oleh Bupati Malang, Dr H Rendra
Kresna, di penghujung masa jabatannya (4/10).
Jembatan megah yang diresmikan itu bernama
Jembatan Afiat, nama lain Jembatan Kanigoro yang merupakan komitmen bupati
terpilih dalam Pilbup Malang 2010 pada masa kampanye dulu.
Dalam sambutan singkatnya di hadapan ribuan masyarakat
yang hadir, Rendra mengatakan,"Saya selaku Bupati Malang turut bersyukur
kepada Allah SWT yang telah memberi kelancaran atas pembangunan jembatan ini,
yang terselesaikan kurang dari 2 tahun yang dijadwalkan. Dengan terwujudnya
pembangunan tersebut maka jembatan ini agar dirawat dan dijaga bersama”.
Sementara itu Ir Moch Anwar, Kepala Dinas
Bina Marga Kabupaten Malang, sempat menyampaikan jika jembatan tersebut
dibangun dengan panjang tidak kurang dari 100 meter dan lebar 10 meter ini pada
pembangunan tahap awal menelan anggaran sebesar Rp 7 miliar. Karena
keterbatasan anggaran pada 2014, proyek ini sempat terhenti dan dilanjutkan
tahun 2015. "Proyek jembatan Afiat ini dilelang beberapa bulan lalu, tapi
alhamdulillah karena dorongan dan kerja sama semua pihak maka jembatan ini bisa
terealisasi sebelum jadwal penyelesaiannya".
Ditambahkannya, hingga saat ini perbaikan
sejumlah jembatan yang ada di wilayah Kabupaten Malang diperkirakan 395
jembatan.
Sudha,
Kepala Desa Kanigoro, saat diwawancara Nanik Yurianti dari FAKTA, juga
menegaskan bahwa mimpi warga selama 17 tahun ini sudah menjadi kenyataan.
"Kami mewakili warga sangat berterima kasih kepada Pemkab Malang di bawah
kepemimpinan serta dukungan Bupati Malang sehingga jembatan ini bisa terselesaikan
pembangunannya,” kata Sudha.
Acara peresmian malam itu warga desa tampak
makin gembira yang ditandai dengan pelepasan petasan, kendurian dan dilanjutkan
makan bersama bupati, kepala desa serta tokoh masyarakat kedua desa tersebut.
Acara semakin menarik saat Kades Sudha menghadiahkan lagu khusus buat bupati
dan bupati pun sempat tersenyum dengan lantunan lucu sang kades. Selain itu
masyarakat disuguhi pagelaran wayang kulit serta dihibur lawak terkenal,
Tarzan. (F.943) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment