Friday, February 5, 2016

MAKASSAR RAYA

BEGAL BERTATO MATA DAJJAL ANAK DOKTER
RS BHAYANGKARA MAKASSAR

ANUGERAH Reza, 19, warga Aspol Toddopuli Blok A Jalan Toddopuli Raya, Makassar, telah dilumpuhkan. Asrama Polisi Toddopuli ini umumnya dihuni oleh perwira polisi, termasuk keluarga Reza. Reza bukan sembarang begal. Menurut pengakuannya, ia sudah 60 kali melakukan begal di beberapa tempat di Kota Makassar. Salah satu yang dirampok adalah Circle K (CK) di Jalan Pengayoman. Ia juga mengakui bapaknya adalah seorang dokter yang bertugas di RS Bhayangkara Makassar. Reza pun menjerit saat timah panas bersarang di kakinya. Ketika bajunya dibuka ternyata sekujur badannya dipenuhi dengan tato. Dan yang paling jelas kelihatan adalah tato komunitas begal yang dipimpinnya yaitu bergambar Mata Dajjal.
Selain tato Mata Dajjal, juga ada tali sepatu sebagai lambang umum geng motor. Misalnya saja yang dikenakan oleh seorang pemuda berinisial AC yang memiliki keahlian mencuri motor. Dalam catatan polisi, AC tercatat memiliki reputasi buruk karena sering terlibat dalam berbagai kasus pencurian motor di Makassar.
Dalam beraksi, kelompok ini biasanya berjumlah belasan orang dan selalu dilengkapi dengan senjata berupa panah alias ketapel dan senjata tajam lainnya. Tali sepatu sebagai penanda geng motor dan begal awalnya ditemui di Komplotan MAPPAKEO. Geng tersebut dipimpin oleh ASRI KATOMPO. Dia memiliki keahlian mencuri sepeda motor. Geng Mappakeo memiliki akun twiter@Pappakeoe-Geng dan blog, ada juga akun Facebook-nya.
Kembali pada Reza. Ia memang sudah menjadi target operasi pihak berwajib. Dalam catatan polisi, Reza sudah pernah ditangkap dan dipenjara. Saat polisi hendak melakukan pengembangan dengan mengirim Reza ke tempat biasanya mereka kumpul, Reza berusaha kabur sehingga polisi terpaksa menembak pergelangan kakinya. Ia sempat dirawat di RS Bhayangkara, tempat bapaknya bekerja. Polrestabes Makassar kini serius membongkar komplotan Mata Dajjal. Keterangan Reza sangat berarti untuk mengungkap peneror warga Kota Makassar selama ini.
           Andi Husnaeni menjelaskan bahwa pelaku akan diperiksa dan diproses sesuai dengan hukum. “Kami tetap akan memprosesnya dan kami juga tidak peduli dia anak siapa karena perbuatannya yang sudah sangat meresahkan masyarakat Kota Makassar selama ini”. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment