Saturday, February 13, 2016

UNTAIAN PERISTIWA

SIMEULUE

Yayasan Insan Kamil Gelar Kegiatan Belajar Haji Sejak Dini

PROGRAM pemahaman ibadah haji kepada siswa Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar lewat manasik haji sangat perlu diberikan, karena dengan mengajarkan prosesi ibadah haji sejak dini, sekolah berharap para siswa selalu ingat akan perintah untuk menunaikan ibadah rukun Islam kelima tersebut.
Puluhan siswa-siswi Taman Kanak-Kanak (TK) dan murid Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu (IT) dari Yayasan Insan Kamil menggelar manasik haji. Manasik haji yang digelar di Lapangan Pendopo Bupati Simeulue tersebut bertujuan untuk membentuk karakter dan memperkenalkan rukun Islam sejak dini terhadap anak didik.
Menariknya, Yayasan Insan Kamil Desa Air Dingin, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, Aceh, yang diketuai Rasmanudin H Rahamin SE, memberikan perlengkapan bagi anak TK dan murid SD layaknya jemaah calon haji pada umumnya. Seperti tanda pengenal dan paspor replika serta kloter masing-masing.
Prosesi manasik haji berawal dengan miqat (berkumpul) dan berihram (mengenakan pakaian ihram). Kemudian mereka menaiki bus yang merupakan kloter upama untuk melakukan tawaf mengelilingi replika ka’bah. Selanjutnya menjalani sa’i atau lari-lari kecil di jalan.
Kepala SD IT Yayasan Insan Kamil, Nurdiana Wati SPd, mengatakan bahwa program saat ini menekankan pada sholat 5 waktu, sholat Dhuha dan tahfidz qur'an. Sedangkan program Manasik Haji merupakan program setiap tahun. Pada tahun ini untuk tingkat SD merupakan yang kedua kali digelar. Tujuannya adalah agar anak-anak mengenal lebih dekat dan kelak mereka dewasa merasa terpanggil sebagai tamu Allah SWT.
“Sejak dini anak-anak sudah kita tanamkan pemahaman dan rasa kerinduan kepada Rasulullah dan berkunjung ke Baitullah, yang kita yakini dirindukan setiap orang muslim-muslimat setelah dewasa nanti,” terang Nurdia.
Dikatakannya pula bahwa kegiatan yang diselenggarakan dengan rangkaian thawaf mengelilingi Ka’bah dan Hajar Aswadnya, sa'i dan lempar jum'rah ini memang wajib diperkenalkan kepada anak-anak sejak usia dini agar menjadi bekal iman untuk masa depan mereka.
Menurut para orangtua murid yang hadir dalam acara tersebut bahwa ada benarnya pepatah yang mengatakan di saat kecil ibarat mengukir di atas batu, dan ketika dewasa laksana mengukir di atas air sesuatu yang akan membekas ke dalam memori mereka. Apalagi usia anak-anak di waktu taman kanak-kanak termasuk usia emas.
Lebih lanjut Kepala TK IT Yayasan Insan Kamil, Heriyanti SmAg, mengatakan, kegiatan manasik haji pada tahun ini untuk tingkat TK sudah kelima kalinya diadakan. Kegiatan seperti ini sangat perlu bagi mereka. Manasik haji bagi mereka yang akan melakukan ibadah haji atau umroh merupakan latihan membaca doa bagi para calon haji setiap thawaf, sa'i, dan lempar jumrah. Dan ketika nanti mereka dewasa akan merasa terpanggil dan teringat akan rukun Islam yang kelima, yakni melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu.
Berkaitan dengan hal itu, Ketua Yayasan Insan Kamil, Rasmanudin H Rahamin, SE, mengatakan, berdirinya yayasan ini sejak tahun 1998 yakni berawal dari TPA selama 4 tahun, kemudian berlanjut ke jenjang TK selama 6 tahun, lalu ke pasantren 4 tahun, dan SD sampai sekarang. Wacana ke depan yayasan tersebut akan membangun gedung SMP sederajat.

“Kami sedang berupaya dan meminta kepada pemerintah daerah penambahan ruang belajar. Adapun jumlah siswa SD IT Yayasan Insan Kamil saat ini sejumlah 28 siswa dengan tenaga pengajar lulusan sarjana dan magister, sementara di TK tenaga pengajarnya lulusan sarjana," jelas Rasmanudin kepada Mohd Azis dari FAKTA. (F.986) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment