SIMEULUE
Yayasan
Insan Kamil Gelar Kegiatan Belajar Haji Sejak Dini
PROGRAM pemahaman ibadah
haji kepada siswa Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar lewat manasik haji sangat
perlu diberikan, karena dengan mengajarkan prosesi ibadah haji sejak dini,
sekolah berharap para siswa selalu ingat akan perintah untuk menunaikan ibadah
rukun Islam kelima tersebut.
Puluhan siswa-siswi Taman Kanak-Kanak (TK)
dan murid Sekolah Dasar (SD) Islam Terpadu (IT) dari Yayasan Insan Kamil
menggelar manasik haji. Manasik haji yang digelar di Lapangan Pendopo Bupati
Simeulue tersebut bertujuan untuk membentuk karakter dan memperkenalkan rukun
Islam sejak dini terhadap anak didik.
Menariknya, Yayasan Insan Kamil Desa Air
Dingin, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupaten Simeulue, Aceh, yang diketuai
Rasmanudin H Rahamin SE, memberikan perlengkapan bagi anak TK dan murid SD
layaknya jemaah calon haji pada umumnya. Seperti tanda pengenal dan paspor
replika serta kloter masing-masing.
Prosesi manasik haji berawal dengan miqat
(berkumpul) dan berihram (mengenakan pakaian ihram). Kemudian mereka menaiki
bus yang merupakan kloter upama untuk melakukan tawaf mengelilingi replika
ka’bah. Selanjutnya menjalani sa’i atau lari-lari kecil di jalan.
Kepala SD IT Yayasan Insan Kamil, Nurdiana
Wati SPd, mengatakan bahwa program saat ini menekankan pada sholat 5 waktu,
sholat Dhuha dan tahfidz qur'an. Sedangkan program Manasik Haji merupakan
program setiap tahun. Pada tahun ini untuk tingkat SD merupakan yang kedua kali
digelar. Tujuannya adalah agar anak-anak mengenal lebih dekat dan kelak mereka
dewasa merasa terpanggil sebagai tamu Allah SWT.
“Sejak dini anak-anak sudah kita tanamkan
pemahaman dan rasa kerinduan kepada Rasulullah dan berkunjung ke Baitullah,
yang kita yakini dirindukan setiap orang muslim-muslimat setelah dewasa nanti,”
terang Nurdia.
Dikatakannya pula bahwa kegiatan yang
diselenggarakan dengan rangkaian thawaf mengelilingi Ka’bah dan Hajar Aswadnya,
sa'i dan lempar jum'rah ini memang wajib diperkenalkan kepada anak-anak sejak
usia dini agar menjadi bekal iman untuk masa depan mereka.
Menurut para orangtua murid yang hadir dalam
acara tersebut bahwa ada benarnya pepatah yang mengatakan di saat kecil ibarat
mengukir di atas batu, dan ketika dewasa laksana mengukir di atas air sesuatu
yang akan membekas ke dalam memori mereka. Apalagi usia anak-anak di waktu
taman kanak-kanak termasuk usia emas.
Lebih lanjut Kepala TK IT Yayasan Insan
Kamil, Heriyanti SmAg, mengatakan, kegiatan manasik haji pada tahun ini untuk
tingkat TK sudah kelima kalinya diadakan. Kegiatan seperti ini sangat perlu
bagi mereka. Manasik haji bagi mereka yang akan melakukan ibadah haji atau
umroh merupakan latihan membaca doa bagi para calon haji setiap thawaf, sa'i,
dan lempar jumrah. Dan ketika nanti mereka dewasa akan merasa terpanggil dan
teringat akan rukun Islam yang kelima, yakni melaksanakan ibadah haji bagi yang
mampu.
Berkaitan dengan hal itu, Ketua Yayasan Insan
Kamil, Rasmanudin H Rahamin, SE, mengatakan, berdirinya yayasan ini sejak tahun
1998 yakni berawal dari TPA selama 4 tahun, kemudian berlanjut ke jenjang TK
selama 6 tahun, lalu ke pasantren 4 tahun, dan SD sampai sekarang. Wacana ke
depan yayasan tersebut akan membangun gedung SMP sederajat.
“Kami sedang berupaya dan meminta kepada
pemerintah daerah penambahan ruang belajar. Adapun jumlah siswa SD IT Yayasan
Insan Kamil saat ini sejumlah 28 siswa dengan tenaga pengajar lulusan sarjana
dan magister, sementara di TK tenaga pengajarnya lulusan sarjana," jelas
Rasmanudin kepada Mohd Azis dari FAKTA. (F.986) web majalah fakta / majalah fakta online
No comments:
Post a Comment