Friday, May 20, 2016

SOLO RAYA

Pj Bupati Hadiri Pelantikan PCNU Kabupaten Sukoharjo

Pj Bupati Sukoharjo, Drs Agus Santosa, berjabat tangan dengan Ketua Umum PBNU, Prof Dr K H Said Aqil Sirodj MA, dalam acara pelantikan
PCNU Kabupaten Sukoharjo 2015 – 2020
ACARA pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sukoharjo periode 2015-2020 berlangsung pada hari Selasa malam (26/1). Acara yang digelar di Pendopo Graha Satya Praja (GSP) Setda Kabupaten Sukoharjo ini mengambil tema "Meneguhkan Khidmat NU Dalam Menjaga NKRI Dan Membangun Masyarakat Sukoharjo Dengan Islam Ahlus Sunnah Wal Jamaah An Nahdliyin".
Acara pelantikan dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU), Prof Dr K H Said Aqil Sirodj MA, serta K H Ubaidillah Shodaqoh (Rois Syuriah PWNU Propinsi Jateng), Pj Bupati Sukoharjo, Drs Agus Santosa, Forkompimda serta ormas Islam dan sebanyak 5.000 warga nahdliyin.
Dalam prosesi pelantikan kepengurusan PCNU Kabupaten Sukoharjo dan segenap jajarannya itu diawali dengan pembacaaan surat keputusan PBNU No.32/A.II.04.d/01/2016 tanggal 28 Rabiul Awal 1437 H/9 Januari 2016 tentang susunan PCNU Kabupaten Sukoharjo masa khidmat 2015-2020. Adapun susunan PCNU Kabupaten Sukoharjo tersebut adalah Rais Syuriyah, Drs K Abdullah Faishol MHum, Katib Syuriyah, Sulhani Hermawan MAg, Ketua Tanfidziyah, H Moh Nagib Sutarno SAg MM, Sekretaris, Moh Lasimin SPd, dan Bendahara, H Sunardi Widiyanto SE.
Dalam amanatnya, Ketua Tanfidziyah, Drs K. Abdullah Faishol, menegaskan, momen pelantikan dan musyawarah kerja PCNU Sukoharjo sangat tepat terkait makna spirit Maulidurrosul Muhammad SAW 1437 dan Harlah NU 90 Tahun.  Adapun maksud dan tujuan acara ini antara lain keabsahan legalitas formal keberadaan PCNU Sukoharjo 2015-2020, menentukan langkah yang strategis, teknis, terarah dan terpadu program NU dan meneguhkan khidmat NU menjaga NKRI dan membangun Sukoharjo Makmur.
Sedangkan Pj Bupati Sukoharjo dalam sambutannya pertama mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dengan dilantiknya kepengurusan PCNU ini dapat meningkatkan sinergisitas dalam rangka pembangunan di wilayah Kabupaten Sukoharjo serta terciptanya kerukunan antarumat beragama, terciptanya kondusifitas sehingga tercipta kenyamanan dalam beribadah serta roda pembangunan dapat berjalan dengan baik.
Ketua Umum PBNU, Prof Dr K H Said Aqil Sirodj MA, menegaskan, meski umat Islam terbesar di dunia ada di Indonesia, namun bagi NU Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sudah final. Said menerangkan, final karena NU sadar bahwa rakyat Indonesia mempunyai latar agama yang berbeda bukan hanya umat Islam. "Salah satunya prinsip NU adalah toleransi. Jadi, NU adalah jangkar utuhnya NKRI," tuturnya.

Lebih jauh warga nahdliyin diharapkan tidak boleh ada permusuhan dengan sesama umat beragama. Prinsip-prinsip NU yang mengedepankan toleransi dan keseimbangan itulah yang akan menjaga stabilitas negara dan bangsa. Sehingga aksi-aksi terorisme tidak dikenal di tubuh NU. "Makanya, saya meminta warga NU benar-benar melaksanakan ajaran aswaja yang dijalankan oleh para pendiri NU," tandasnya. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment