Thursday, July 14, 2016

NARKOBA

RUNTUHNYA DINASTI KEKUASAAN MAWARDI YAHYA

Penangkapan AWN sempat dihalang-halangi oleh Mantan Bupati OI 2 periode,
Ir H Mawardi Yahya, yang tak lain adalah ayah kandung AWN.

Bupati Ogan Ilir, AWN, saat ditangkap
KEKUASAAN dinasti Ir H Mawardi Yahya runtuh setelah Bupati Ogan Ilir (OI), Ahmad Wazir Nofiadi (AWN), ditangkap Badan Narkotika Nasional (BNN) di rumah pribadinya, Jalan Musyawarah RT 26 Kelurahan Karang Jaya, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Minggu (13/3), sekitar pukul 21.30 WIB.
Penangkapan AWN tersebut sempat dihalang-halangi oleh Mantan Bupati OI 2 periode, Ir H Mawardi Yahya, yang tak lain adalah ayah kandung AWN. Dalam penangkapan tersebut petugas BNN pusat dan daerah mendapatkan perlawanan dan petugas sempat mengadakan negosiasi selama 1 jam namun tidak ada kesepakatan. Hingga akhirnya petugas BNN pusat dan daerah mengambil tindakan tegas dengan mendobrak pintu rumah dan masuk ke dalam.

AWN saat diinterogasi BNN
Petugas yang dipimpin oleh AKBP Wanto dari BNN pusat ditambah 14 orang dari BNN Provinsi Sumsel langsung mengepung rumah sang bupati. Ada yang melarikan diri, ada yang lompat pagar ada yang masuk ke rumah warga dan ada pula yang masuk ke rawa-rawa. Petugas pun berhasil mengamankan 9 orang yaitu AWN (Bupati OI), Wakil Bupati OI, Ilyas Panji Alam (IPA), ajudan bupati yang oknum anggota Satpol PP, 2 orang wartawan digelandang ke kantor BNN Provinsi Sumsel. Diduga ada juga Ketua DPRD OI yang dibawa ke kantor BNN Provinsi Sumsel di Palembang.
Penangkapan itu bermula dari tertangkapnya kurir narkoba di Indralaya berinisial Ic (Ichsan), Pegawai Negeri Sipil (PNS) Rumah Sakit Jiwa Ernadi Bahar Palembang. Dari kicauan Ic, petugas mengembangkannya bahwa Ic telah menjual sabu kepada Murdani, orang suruhan AWN (Bupati OI). Semula Ic tidak mau mengakuinya, namun Murdani telah mengaku kepada petugas BNN bahwa sabu tersebut dari Ic. Ia mengaku pula disuruh bupati dan narkoba berbentuk sabu tersebut masih dalam amplop.

AWN saat berbaju dinas Bupati OI
Selanjutnya terhadap mereka yang ditangkap oleh petugas BNN diperiksa dan dites urinenya di kantor BNN Provinsi Sumsel. Suasana masih dalam keadaan tegang, semua wartawan disuruh keluar dari pekarangan rumah bupati oleh petugas  BNN. Wakil Bupati OI (IPA) dibawa naik ke mobil Mitsubhisi, kemudian yang lain naik mobil Xenia silver dan Velos. Sedangkan sang bupati (AWN) menggunakan mobil Pajero hitam keluar lewat pintu samping.
Sementara itu Kabid Pemberantasan Narkoba BNN Provinsi Sumsel, AKBP Minal, kepada para awak media di lokasi penangkapan mengatakan,”Saya di sini tidak bisa banyak bicara, lebih baik anda semua tanyakan langsung kepada pimpinan saya (Kepala BNN Provinsi Sumsel)”.

AWN saat terpilih menjadi Bupati OI 2016 – 2021
Berdasarkan hasil investigasi FAKTA di lapangan, sekitar pukul 00.59 WIB, Wakil Bupati OI (IPA) keluar dari ruang pemeriksaan dan dia tidak ditahan seperti Bupati AWN, Ic, Murdani, Deni Afriansyah, Juniansyah dan Ferizal alias Roche. Namun ketika para awak media menanyakan seputar pemeriksaannya, IPA tidak banyak komentar. “Kedatangan saya ke mari sehabis Maghrib untuk menemui Mantan Bupati OI, Mawardi Yahya, yang tak lain adalah orangtua Bupati AWN untuk sekedar berkunjung. Dan mengenai pemeriksaan urine, itu dapat anda tanyakan lebih dalam kepada pemeriksa”.
Dari hasil tes urine dan pemeriksaan sementara ditetapkan sebanyak 5 orang positif sebagai pengguna dan tersangka yang dianggap melanggar akan dijerat dengan pasal 112 ayat (I) jo pasal 127 ayat 1a UU No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika dengan ancaman hukuman pidana maksimal 12 tahun dan minimal 4 tahun penjara dan pasal 65 ayat 6 UU No.23 Tahun 2014 yang bunyinya,”Jika kepala daerah atau wakil kepala daerah tersebut menyalahgunakan narkotika maka akan diberhentikan tetap”.
Kelima orang tersebut ialah Bupati OI (AWN), Murdani (tangan kanan Bupati AWN), Deni Afriansyah (PNS Dinkes OKU Timur), Juniansyah (security rumah Bupati OI) dan Ichsan (PNS RSJ Ernaldi Bahar Palembang). Kelima orang tersebut langsung diterbangkan ke Jakarta untuk diadakan pemeriksaan di markas BNN Pusat.
Bupati AWN yang baru dilantik pada 17 Februari 2016 merupakan kepala daerah yang termuda  di Indonesia yaitu baru berusia 27 tahun. Sejumlah partai pengusungnya banyak yang terkejut. Antara lain M Toha, penesehat AWN dan sekaligus pengurus Partai Kesejahteraan Sosial (PKS) belum mengetahuinya secara pasti walaupun ia sebagai penasehatnya. Kemudian Wakil Ketua DPRD Kabupaten OI dari Partai Golkar dan sebagai partai pengusung AWN, Irwan Noviatara, berkata,”Saya sangat menyesalkan hal itu bisa terjadi. Sepengetahuan saya pada waktu itu sang bupati ada di Jakarta”.
Sedangkan Ketua PDIP Kabupaten OI berkata,”Maafkan saya, untuk sementara saya no comment menyangkut masalah ini”.

Sementara itu Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Sumatera Selatan, Ir H Alex Noerdin, yang juga Gubernur Sumsel, ketika dikonfirmasi Raito Ali dari FAKTA saat akan mengikuti pemakaman tokoh pemekaran Kabupaten Banyuasin mengatakan,”Saya minta kepada anda untuk tidak menanyakan hal itu karena sekarang saya sedang mengikuti ritual pemakaman tokoh pemekaran Kabupaten Banyuasin,” ujarnya. (F.601)

No comments:

Post a Comment