Monday, August 8, 2016

LINTAS BERITA

Bupati MKP Akan Kembangkan Wisata Religi Majapahit

”Majapahit dan Bali terikat histori. 75% penduduk Bali merupakan keturunan dari Majapahit, jadi di sinilah petilasan leluhur warga Bali”.
POTENSI wisata religi di Kabupaten Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, dalam waktu dekat akan digali dan dikembangkan, mengingat potensi wisata ini menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan lokal maupun manca negara. Dan, agar lebih menarik lagi, Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP) berencana untuk merenovasi salah satu tempat wisata religi Pendopo Agung di Trowulan.
Di samping itu  sebagai sarana pendukung, bupati juga akan menyelesaikan pembangunan infrastruktur dan pengembangan ekonomi masyarakat. “Wisata religi salah satunya akan merenovasi Pendopo Agung di Trowulan, supaya lebih menarik dan lebih tampak nuansa Majapahit-nya. Nantinya ada panambahan gapura dan perbaikan atap Pendopo Agung. Anggarannya tahun 2016 ini sudah disiapkan sekitar Rp 1 milyar,” kata Bupati MKP.
Selain merenovasi Pendopo Agung Trowulan, kata Bupati MKP, nantinya juga akan dibangun candi atau tempat peribadatan di Desa Temon dekat Candi Tikus oleh warga Bali yang nenek-moyangnya dari Majapahit.
Bupati Mojokerto, Mustofa Kamal Pasa (MKP), memang dikenal sebagai figur yang getol melestarikan akar  budaya. Kecintaannya terhadap histori kerajaan Majapahit ia curahkan dengan serius melalui pembangunan Rumah Majapahit di Desa Bejijong, Sentonorejo, dan Jatipasar, Kecamatan Trowulan, ketika ia menjabat sebagai Bupati Mojokerto tahun 2010-2015. Di periode keduanya sekarang ini (2016-2021), ia tetap konsisten dan tak kenal lelah memperjuangkan kelestarian Majapahit.
            Suami dari Ikfina Fahmawati itu terus memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak, salah satunya tampak kala ia menerima dan menemani kembali rombongan tokoh masyarakat dan pemangku adat dari Bali yang berkunjung ke situs Trowulan, Sabtu, 12 Maret 2016.
            ”Majapahit dan Bali terikat histori. 75% penduduk Bali merupakan keturunan dari Majapahit, jadi di sinilah petilasan leluhur warga Bali. Bumi Majapahit merupakan salah satu destinasi religi masyarakat Hindu Bali untuk sembahyang,” ujar MKP pada audiensi santai di Pendopo Agung Trowulan.
            Relasi yang baik antara Pemerintah Kabupaten Mojokerto dengan para tokoh masyarakat dari Bali sebenarnya telah terjalin cukup lama pada tahun-tahun sebelumnya saat periode pertama ia menjabat bupati. Bahkan inisiatif para tokoh masyarakat dan pejabat Pemprov Bali atas proyek pembangunan candi pemujaan leluhur mereka di bumi Majapahit diapresiasi dengan sangat baik oleh Bupati MKP.
Kini giliran Bupati MKP menggandeng ahli arsitektur bangunan tradisional asal Bali untuk bekerja sama membenahi situs Trowulan. “Situs Trowulan perlu kita pikirkan kelestarian dan pemeliharaannya. Contohnya, Pendopo Agung Trowulan tempat kita berdiskusi sekarang. Saya telah meminta Pak Made (salah satu anggota rombongan dari Bali), beliau ahli dalam penanganan dan perawatan bangunan bernilai sejarah dan hotel-hotel top di Bali. Kami sempat sharing di belakang tadi, sirap dari Pendopo Agung tidak cukup dengan pemeliharaan standar atau diganti gentengnya saja. Kita minta beliau untuk membuat gambar 3D-nya dulu, nanti bisa dibuat beberapa lapis (kayu, karet, baru sirap) sehingga bisa tahan bocor hingga estimasi 50 tahun,” harapnya optimis.
Tidak berhenti di Pendopo Agung saja, Bupati MKP juga ingin agar situs-situs cagar budaya Majapahit secara teratur mendapat maintenance dan menunjang kebutuhan para wisatawan.
            “Target kita ingin yang lebih bagus, ya, itu juga demi kenyamanan para pelancong. Parkir luas, jalan mulus, lingkungan asri, sentra oleh-oleh lengkap, rest area, toilet dan sanitasi prima. Semua komponen tersebut merupakan modal utama. Terlebih iklim pariwisata makin menunjukkan tren positif. Pemprov juga dukung kita kok. Rekreasi selalu jadi kebutuhan, kita harus pandai melihat itu,” paparnya.

            Ditemani Dandim, Danramil, Camat, Kapolsek, dan beberapa SKPD terkait, Bupati MKP turut menekankan beberapa hal penting dalam pengembangan obyek wisata. Antara lain, manajemen informasi teknologi (IT) sebagai media penyampai informasi pada khalayak, manajemen destinasi yang mengedepankan sektor apa saja yang diunggulkan, serta manajemen promosi sebagai alat pemasarannya. (F.325) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment