Monday, August 8, 2016

UNTAIAN PERISTIWA

Abu Paya Pasi Beri Arahan Di Masjid Baitul Karim

Abu Paya Pasi saat memimpin Samadiyah dan Tahliliyah.
DENGAN dikoordinir oleh Tgk Abdul Munir Abu Raja Imum Masjid Baitul Karim Sumbok, Kecamatan Nibong, Kabupaten Aceh UItara, bersama seluruh panitia masjid, mengundang Tgk H Muhammad Ali Bin Tgk Abdul Muthalib alias Abu Paya Pasi, Pimpinan Dayah Bustanul Huda Alue Jikadi Julok, Kabupaten Aceh Timur, ke Masjid Baitul Karim dalam rangka membentuk perkumpulan Persatuan Majelis Taklim Samadiyah dan Tahliliyah di masjid tersebut.
Diawali dengan shalat Maghrib berjamaah dengan Abu Paya Pasi Jumat (19/2). Usai halat Maghrib, Abu Paya Pasi memberi arahan kepada majelis taklim yang jumlahnya sekitar 500-an orang pria dan wanita. Abu Paya Pasi memperjelas apa arti Samadiyah dan Tahliliyah beserta faedahnya. Abu Paya Pasi juga memperjelas apa arti Lailahaillallah. Abu Paya Pasi menganjurkan pula agar seluruh majelis taklim yang hadir supaya melazimkan membaca Lailahaillallah dengan ucapan yang benar.
Abu Paya Pasi mengucapkan Lailahaillallah, dengan arti tiada Tuhan yang patut disembah selain Allah. Abu berpesan supaya kita semua memahami dan memelihara Rukun Islam yang 5 perkara serta meyakini dan memahami Rukun Iman yang 6 perkara. “Kita wajib memahami ucapan Lailahaillallah, kemudian kita baca setiap saat, kita hafal serta kita amalkan. Kita selaku hamba Allah, takut kepada Allah, seumpama anak takut kepada ayah-ibunya. Takut yang benar-benar takut dan sayang yang benar-benar sayang. Allah yang kita takut dan Allah yang kita saying, Allah pun sangat sayang kepada makhluknya (umat) yang patuh akan larangan dan perntah Allah SWT”.
Begitulah antara lain pengarahan Abu Paya Pasi tentang Tahliliyah kalimat Lailahaillallah dan gambaran Samadiyah Kunhu Wallahuahad yang diperkenalkannya kepada para kaum muslimin dan muslimat yang mengambil Thariqat Samadiyah dan Tahlilyah di Masjid Baitul  Karim malam itu.
Dan selanjutnya Abu Paya Pasi mengajarkan tata cara membaca Samadiyah dan Tahliliyah serta memberikan ijazah tanda sahnya masyarakat setempat mengikuti pengarahan Abu Paya Pasi malam itu.
Abu Paya Pasi menganjurkan agar di periode awal semua yang menerima Thariqat mengamalkan bacaan sebanyak 10.000 kali yang meniatkan pahalanya untuk dirinya sendiri, 10.000 kali diniatkan pahalanya untuk ibu kandungnya sendiri, 10.000 kali diniatkan pahalanya untuk ayah kandungnya sendiri dan 10.000 kali diniatkan pahalanya untuk guru thariqatnya.
Dianjurkan pula untuk membacakannya setiap lepas shalat Maghrib 100 atau 200 kali, selepas shalat ‘Isya 100 atau 200 kali dan selepas shalat Subuh 100 atau 200 kali.
Abu Paya Pasi juga memberikan buku pedoman Risalah Thariqat untuk dihafal dan dipelajari dengan seksama.

Seusai Abu Paya Pasi memberikan Thariqat, seluruh peserta melakukan shalat ‘Isya berjamaah dengan diimami oleh Abu Paya Pasi. Seusai shalat ‘Isya langsung dipraktekkan Samadiyah dan Tahliliyah bersama kemudian ditutup dengan doa. (F.434) web majalah fakta / majalah fakta online

No comments:

Post a Comment