Wednesday, October 19, 2016

BERITA NUSANTARA

Empat UKM Surabaya Go Digital

Segala hal yang mampu membuat pelaku usaha terus berjalan 
dan berkembang juga merupakan investasi.
SEBANYAK empat (4) pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Kota Pahlawan, Rabu siang (25/5) melaksanakan penandatanganan kerja sama kemitraan dengan Telkom Area Wilayah Telekomunikasi (Witel) Surabaya – Madura di Empire Palace, Surabaya. Kemitraan ini didasari guna menyambut era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), harapannya pelaku UKM di Surabaya bisa menjadi tuan dan nyonya di negeri sendiri. Keempat UKM tersebut adalah UKM Elok Mekar Sari, UKM Gaul Mira Rahayu, UKM Kampung Kue, dan UKM Craft Karang Pilang Bersatu.
Penandatanganan kerja sama tersebut disaksikan Kepala Badan Koordinasi Pelayanan Dan Penanaman Modal Kota (BKPPM) Surabaya, Eko Agus Supiadi Sapoetro. Dalam kesempatan tersebut pria yang akrab disapa Agus ini menyatakan bahwa empat UKM ini sebelumnya telah mengalami proses seleksi dengan menggandeng pihak civitas akademika Universitas Airlangga mulai dari bulan Februari hingga Mei 2016, dan dari seleksi itu dipilihlah empat pelaku UKM tersebut.
“Ada beberapa aspek yang menjadi bahan untuk seleksi, salah satunya adalah kontinuitas perusahaan, kualitas produk, dan yang paling penting adalah ketersediaan tenaga kerja yang memadai. Nantinya, para pelaku UKM ini akan mendapatkan pelatihan selama tiga bulan mengenai e-commerce dan toko digital, sehingga mereka bisa memasarkan produk secara online,” tegas Agus.
Agus menambahkan, produk keempat pelaku UKM ini juga telah dipasarkan di gerai swalayan modern, dan sentra UKM milik pemerintah. Pemkot Surabaya juga berusaha mengenalkan produk UKM ini sebagai buah tangan kepada tamu domestik dan mancanegara. “Pada era sekarang investasi tidak selalu membicarakan tentang uang. Segala hal yang mampu membuat pelaku usaha terus berjalan dan berkembang juga merupakan investasi. Kegiatan yang dilakukan hari ini nantinya akan mereka rasakan manfaatnya ke depan,” imbuh Agus.
General Manager PT  Telkom Witel Jatim Suramadu, M Nasrun Ihsan, berharap, empat UKM ini bisa menjadi pemicu bagi UKM lainnya di Surabaya. Karena masih awal, nantinya keempat UKM ini akan terus mendapat pembelajaran dan pendampingan dari pihak Kampung UKM Digital. Targetnya, di tahun 2016 setiap kecamatan di Kota Surabaya memiliki wakil di Kampung UKM Digital.
“Karena ini masih baru, kami melakukan pendampingan secara intens. Aplikasi chat juga dimanfaatkan oleh pelaku UKM dengan pendamping. Nantinya, mereka akan diarahkan ke platform belaja milik Telkom, atau membentuk market place (pasar digital) sendiri. Upaya ini untuk membuat UKM di Surabaya menjadi lebih maju, mandiri, dan modern,” imbuh Nasrun.
Nasrun menambahkan, kerja sama ini ditekankan pada 3C yakni Connectivity, Content, dan Commerce. Connectivity berupa penyediaan jaringan internet sebagai akses konektivitas pelaku UKM. Pada Content, penekanan ada pada penyediaan dan pengembangan berbagai layanan yang dapat mendukung teknologi informasi bagi pelaku UKM. Sementara pada sisi Commerce, Telkom menyediakan platform commerce sebagai solusi pemasaran produk.
Ary Widiastuti dari UKM Elok Mekar Sari menyambut positif kegiatan ini. Menurutnya, UKM Elok Mekar Sari telah menerapkan teknogi informasi dalam pelaksanaan kegiatan dagangnya. Melalui blog, produk mereka telah dikenal dan dinikmati masyarakat dari Jakarta, Bali, hingga Batam. Berbekal olahan jamur, lele, dan jangkrik. Omset sebesar Rp 2 juta dapat dikantongi UKM yang telah berdiri dari tahun 2013 ini tiap harinya. 
Senada dengan Ary Widiastuti, Choirul Mahpuduah dari UKM Kampung Kue juga menyambut dengan optimis kegiatan hari ini. Ia berharap produk olahan UKM Kampung Kue berupa almond crispy dan nastar green tea diharapkan mampu menembus pasar mancanegara. “Kami berinisiatif menjadikan olahan kampung kue sebagai oleh-oleh bagi teman yang pelesir dan bekerja di luar negeri. Harapannya, produk kami dikenal terlebih dahulu, dan masyarakat luar jadi tahu bahwa produk ini bisa dibeli di Kota Surabaya,” imbuh wanita yang akrab disapa Bu Irul ini.

Bu Irul menambahkan, UKM Kampung Kue telah menyiapkan empat varian rasa almond crispy yang kekinian agar produknya bisa menyasar kalangan menengah ke atas dan eksekutif muda. Dengan mengikuti tren, ia yakin bahwa UKM yang mampu meraih omset hingga Rp 40 juta per hari ini mampu menembus pangsa pasar di Asia, terlebih di benua Amerika dan Eropa. (Rilis) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks

No comments:

Post a Comment