Kasus
Balai Kota Rusak Citra Polisi
KAPOLRI, Jendral Tito
Karnavian, di hadapan ratusan anak buahnya di Mapolda Sulselbar menyebutkan,
insiden penyerangan Kantor Balai Kota Makassar oleh puluhan oknum polisi
beberapa waktu lalu telah mencoreng nama baik 430.000 anggota lainnya.
“Bentrokan yang terjadi di Makassar antara Satpol
PP dan anggota Sabhara itu dampaknya sangat besar secara nasional,” kata Jenderal
Tito Karnavian saat memberikan pengarahan di Mapolda Sulselbar.
Jenderal Tito Karnavian mengatakan, jumlah
anggota polisi secara keseluruhan se-Indonesia sekitar 430.000 orang dan dampak
dari penyerangan Kantor Balai Kota Makassar beberapa waktu lalu itu sangat
berdampak.
Karenanya, dia meminta kepada semua
anggota agar insiden yang telah terjadi pada awal Agustus 2016 tidak lagi
terulang dan menjadikan peristiwa kelam itu sebagai pelajaran. “Sayangnya 200
kebaikan anggota polisi seakan tidak dipedulikan dan satu keburukan yang
terjadi itu langsung menjadi sorotan dan dampaknya bagi semua”.
Dia
juga menegaskan jika insiden antara oknum anggota Sabhara Polda Sulselbar dan
Satpol PP Kota Makassar itu bukanlah perseteruan antara lembaga atau institusi
karena dilakukan hanya oleh orang per orang dengan ego individual.
Dilanjutkan,
terjadinya bentrokan itu karena pembinaan terhadap Satpol PP sasuai dengan
undang-undang belum maksimal, sekaligus menandakan bahwa pesan di tingkat atas
untuk menjaga citra polisi tidak sampai ke tingkat bawah.
Selain
itu, dalam arahannya Tito juga mengaku senang dengan capaian yang dilakukan
Polda Sulselbar di bawah kepemimpinan Irjen Anton Charliyan dalam enam bulan
terakhir. “Saya sangat bangga terhadap Polda Sulselbar, ini tentunya berkat kepemimpinan
Pak Anton yang ulet dalam mengarahkan anggotanya. Polda Sulselbar beda dengan
polda lain,” katanya.
Menurut Tito, Anton adalah seorang yang
kreatif, inovatif dan mempunyai satu keunggulan dalam membangun dan
mengembangkan suatu organisasi. “Keunggulan beliau adalah cepat dan tanggap dalam
memahami sesuatu, makanya yang membedakan Polda Sulsel dengan polda yang lain
adalah cepat menjalankan program polri,” lanjutnya.
Sementara,
Kepala Kepolisian Resort Kota Besar (Kapolrestabes) Makassar, Kombespol Rusdi
Hartanto, mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka
baru dalam kasus penikaman yang mengakibatkan seorang anggota polisi tewas pada
bentrokan oknum Satpol PP dan oknum Sabhara tersebut.
Menurutnya,
polisi masih terus mengembangkan kasus tersebut dan belum ada calon tersangka
lain selain seorang oknum Satpol PP berinisial J. “Belum, baru satu, inisialnya
J. penyidik masih terus berproses, artinya masih ada dinamika. Nanti kita lihat
ke depan bagaimana kegiatan yang dilakukan oleh penyidik. Tapi sampai sekarang
masih satu,” paparnya. (Tim) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks
No comments:
Post a Comment