Tuesday, March 21, 2017

SOLO RAYA

BPPD Sukoharjo Gelar Sosialisasi Pengelolaan Sungai

Gerakan Resik-Resik Kali justru memiliki semangat budaya lokal yaitu gotong royong yang berdampak pada kegiatan yang berkesinambungan.
SALAH satu potensi ancaman bencana di Kabupaten Sukoharjo adalah banjir, yang disebabkan banyaknya daerah aliran sungai yang tidak sesuai peruntukannya dan pengelolaannya. Padahal jika dikelola dengan mengedepankan kearifan lokal dan dilaksanakan secara masif berkelanjutan akan menjadi sebuah nilai budaya yang menghasilkan terminimalisirnya ancaman bencana. Untuk itulah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo menggelar Sosialisasi Pengelolaan Sungai kepada aparatur dan masyarakat. Sosialisasi berlangsung dua hari (21-22/9) di Pendopo GSP diikuti seratus peserta dari masyarakat dan aparatur pemerintahan.
Asisten Adimistrasi Sekda Sukoharjo, Eko Adji Arianto, yang membacakan sambutan Sekretaris Daerah selaku Kepala BPBD Sukoharjo menyampaikan bahwa kecenderungan bencana hidro meteorologis semakin meningkat seiring dengan perubahan iklim global. Selain juga peningkatan aktivitas manusia (anthropogenic) terhadap bencana, maka diperlukan adanya gerakan pengurangan bencana. Dalam hal ini adalah sungai dengan adanya Gerakan Resik-Resik Kali. Gerakan yang sederhana ini justru memiliki semangat budaya lokal yaitu gotong royong yang berdampak pada kegiatan yang berkesinambungan.
Gerakan resik-resik kali atau restorasi sungai ini sangat penting karena bertujuan mengembalikan fungsi sungai yang sebenarnya yakni bersih, sehat, produktif dan lestari.

Sosialisasi tersebut terdiri dari lima sesi selama dua hari. Nara sumber di antaranya dari Univertas Gajah Mada (UGM) dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) serta aktivis lingkungan. (Ist) web majalah fakta / majalah fakta online / mdsnacks

No comments:

Post a Comment