DPRD Bali Soroti Proyek Yang Dikerjakan Pusat Di Bali
Ketut Kariyasa Adnyana.
|
BALI memang mendapat
perhatian pemerintah pusat dalam pembangunan, khususnya di bidang
infrastruktur. Karena itu tidak berlebihan jika sejumlah mega proyek dikerjakan
pemerintah pusat di Pulau Dewata ini. Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Bali,
Ketut Kariyasa Adnyana mengapresiasinya. Menurut dia, belum tentu daerah lain
mendapatkan kesempatan seperti Bali yang dibiayai pemerintah pusat untuk
membangun infrakstruktur daerahnya.
Hanya saja, Kariyasa
menyoroti sejumlah proyek yang didanai APBN di Bali itu justru beberapa di
antaranya bermasalah. Sebagai contoh, Bendungan Titab - Ularan di
Kabupaten Buleleng yang sudah rampung dikerjakan 2015 dan diresmikan awal tahun
ini, namun hingga kini tak kunjung difungsikan. Demikian halnya dengan Dermaga
Cruise Tanah Ampo di Karangasem, yang juga belum dioperasikan hingga saat ini.
Ada pula beberapa proyek lain yang dibiayai pusat, namun justru mangkrak.
Karena itu, politisi
PDIP asal Buleleng ini mengharapkan proyek-proyek pemerintah pusat di Bali
tidak dikerjakan asal-asalan. Sebab dari beberapa pengalaman, setelah
proyek-proyek tersebut dikerjakan, malah tidak dioperasikan. "Jadi kita
sangat berharap, pemerintah pusat jangan asal mengerjakan proyek di Bali.
Karena ada kesan, pemerintah pusat bawa proyek ke Bali, tetapi malah
bermasalah. Seperti Bendungan Titab dan Dermaga Cruise Tanah Ampo," kata
Kariyasa di Denpasar, Jumat (21/10).
Ia pun mendorong
pemerintah pusat agar mengevaluasi kembali dua mega proyek yang dikerjakan
dengan anggaran dari APBN, namun tak difungsikan tersebut. "Kalau memang
bermasalah, maka harus dikaji kembali. Masalahnya apa, harus jelas. Tetapi
kalau tidak, ya, harus dioperasikan," tegas Kariyasa.
Di samping itu, Anggota
Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali itu juga mendorong pemerintah pusat agar
mempercepat beberapa mega proyek yang telah direncanakan. Seperti pembangunan 10
shortcut di ruas Mengwitani - Singaraja, hingga pembangunan bandara bertaraf
internasional di Buleleng.
"Kalau ada yang
sudah dirancang, kita dorong agar segera dieksekusi. Apalagi pembangunan 10
shorcut yang sudah direncanakan pemerintah pusat, kita berharap segera
dilaksanakan. Demikian halnya dengan bandara di Buleleng," pungkas
Kariyasa. (kev/kik)
No comments:
Post a Comment