Tuesday, April 11, 2017

DRESTA BALI

DPRD Bali Soroti Proyek Yang Dikerjakan Pusat Di Bali

Ketut Kariyasa Adnyana.
BALI memang mendapat perhatian pemerintah pusat dalam pembangunan, khususnya di bidang infrastruktur. Karena itu tidak berlebihan jika sejumlah mega proyek dikerjakan pemerintah pusat di Pulau Dewata ini. Sekretaris Komisi III DPRD Provinsi Bali, Ketut Kariyasa Adnyana mengapresiasinya. Menurut dia, belum tentu daerah lain mendapatkan kesempatan seperti Bali yang dibiayai pemerintah pusat untuk membangun infrakstruktur daerahnya.
Hanya saja, Kariyasa menyoroti sejumlah proyek yang didanai APBN di Bali itu justru beberapa di antaranya bermasalah. Sebagai contoh, Bendungan Titab - Ularan di Kabupaten Buleleng yang sudah rampung dikerjakan 2015 dan diresmikan awal tahun ini, namun hingga kini tak kunjung difungsikan. Demikian halnya dengan Dermaga Cruise Tanah Ampo di Karangasem, yang juga belum dioperasikan hingga saat ini. Ada pula beberapa proyek lain yang dibiayai pusat, namun justru mangkrak. 
Karena itu, politisi PDIP asal Buleleng ini mengharapkan proyek-proyek pemerintah pusat di Bali tidak dikerjakan asal-asalan. Sebab dari beberapa pengalaman, setelah proyek-proyek tersebut dikerjakan, malah tidak dioperasikan. "Jadi kita sangat berharap, pemerintah pusat jangan asal mengerjakan proyek di Bali. Karena ada kesan, pemerintah pusat bawa proyek ke Bali, tetapi malah bermasalah. Seperti Bendungan Titab dan Dermaga Cruise Tanah Ampo," kata Kariyasa di Denpasar, Jumat (21/10).
Ia pun mendorong pemerintah pusat agar mengevaluasi kembali dua mega proyek yang dikerjakan dengan anggaran dari APBN, namun tak difungsikan tersebut. "Kalau memang bermasalah, maka harus dikaji kembali. Masalahnya apa, harus jelas. Tetapi kalau tidak, ya, harus dioperasikan," tegas Kariyasa. 
Di samping itu, Anggota Fraksi PDIP DPRD Provinsi Bali itu juga mendorong pemerintah pusat agar mempercepat beberapa mega proyek yang telah direncanakan. Seperti pembangunan 10 shortcut di ruas Mengwitani - Singaraja, hingga pembangunan bandara bertaraf internasional di Buleleng. 

"Kalau ada yang sudah dirancang, kita dorong agar segera dieksekusi. Apalagi pembangunan 10 shorcut yang sudah direncanakan pemerintah pusat, kita berharap segera dilaksanakan. Demikian halnya dengan bandara di Buleleng," pungkas Kariyasa. (kev/kik)

No comments:

Post a Comment