Koperasi Harus Menjadi Pilar Pembangunan Ekonomi
Pasar Murah di depan Mesjid At Taqwa
yang diselenggarakan salah satu BUMN, diharapkan koperasi di HSU dapat
melaksanakan hal serupa sehingga membantu masyarakat.
|
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai
Utara (HSU), Provinsi Kalimantan Selatan, mengharapkan dengan
reformasi koperasi mewujudkan ekonomi berdikari dan koperasi wujud badan usaha
milik rakyat, sehingga koperasi di daerah ini makin maju dan berjaya.
Jajaran Pemkab
HSU juga mengucapkan terima kasih dan selamat atas prestasi dan penghargaan yang diraih kepada koperasi yang berprestasi pada
tahun 2016 ini. Teruslah menjadi pilar dan contoh untuk terus lagi meningkatkan
prestasinya dalam rangka memajukan perkoperasian di daerah yang dikenal dengan
sebutan Bumi Bertaqwa ini.
Untuk
koperasi yang ada di Kabupaten HSU, pemkab menghendaki harus mampu memberikan
makna dan harus benar-benar mampu merubah dirinya menjadi badan usaha milik
rakyat yang mandiri. Apalagi saat ini telah memasuki dan menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN (MEA), maka peran koperasi harus mampu bersaing dalam pelaku
usaha.
Untuk itu, Pemkab
HSU mempunyai beberapa kiat dalam menghadapi MEA, seperti koperasi harus
meningkatkan kualitas dan standar produknya guna memanfaatkan potensi pasar global; produk yang dihasilkan haruslah
berkualitas sesuai standar ASEAN; perlunya meningkatkan akses finansial, karena
saat ini masih banyak koperasi dan UMKM yang belum bisa memanfaatkan skema
pembiayaan yang diberikan perbankan; meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan jiwa
kemitraan koperasi UKM, serta memperkuat dan meningkatkan akses dan transfer
teknologi bagi koperasi dan UKM guna untuk pengembangan koperasi berbasis teknologi
informasi.
Pemkab HSU
meminta agar pemberian informasi dan promosi produk koperasi UKM untuk
memperkenalkan di pasar ASEAN harus ditingkatkan. Dan mengajak seluruh pihak
terkait bersama-sama mewujudkan koperasi UKM di HSU menjadi koperasi UKM yang
mampu memberikan kesejahteraan kepada anggotanya dan masyarakat.
Di tengah harga kebutuhan yang terus
melambung,
koperasi di
HSU diharapkan dapat menjual
barang kebutuhan sehari-hari dengan harga yang lebih murah. Seperti
halnya kegiatan
yang dilaksanakan di terminal Kecamatan Babirik yang juga diisi dengan penyerahan
penghargaan terhadap 10 koperasi berprestasi dan santunan
terhadap 12 panti asuhan. Penyerahan dilakukan langsung oleh Pemkab
HSU yang sekaligus berharap koperasi
yang ada di Kabupaten HSU
bisa terus berkembang, mandiri serta mensejahterakan anggotanya, serta koperasi juga perlu memiliki
kreatifitas yang tinggi untuk terus bisa berinovasi dengan usahanya.
Di sebagian daerah Kalimantan Selatan dilaporkan sejumlah koperasi mengalami mati suri,
tetapi hingga saat ini ada sekitar 2.500 koperasi yang tercatat
di Kalimantan Selatan. 70 persen bisa dikatakan masih aktif, 40
sampai 50 koperasi baru yang tumbuh setiap tahunnya.
Sesuai UU nomor 23
tentang pemerintahan daerah, saat ini kewenangan pengawasan terhadap koperasi ada di masing-masing kabupaten/kota. Dan Pemerintah Provinsi Kalsel melalui Dinas Koperasinya terus melakukan
pendampingan terhadap koperasi di kota/kabupaten,
sehingga beberapa koperasinya cukup maju dan tiap tahun selalu dapat
prestasi nasional.
Seperti diketahui, Indonesia dikenal sebagai negara
yang dibangun oleh konsensus rakyatnya yang lahir dari semangat gotong royong yang
besar sehingga bangsa yang beragam etnis ini mampu dipersatukan. Semangat
gotong royong ini pula termanifestasi pada karya-karya masa lampau.
Melalui empat konsensus dasar negara,
semangat gotong royong kemudian masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan bangsa
secara menyeluruh. Ekonomi sebagai sektor pembangunan negara juga dibangun
atas dasar semangat gotong royong. Lahirlah koperasi sebagai sebuah sistem
pemberdayaan ekonomi negara yang berbasis kerakyatan dan berdasarkan semangat
gotong royong. Koperasi
didesain
sebagai landasan dan tulang-punggung ekonomi Indonesia yang tidak hanya
diperuntukkan pada sektor-sektor mikro tapi juga makro-ekonomi.
Pada masa lalu, sistem koperasi digunakan
sebagai lembaga untuk menumbuhkembangkan produktifitas masyarakat sekaligus
kesejahteraannya. Dan kemudian pembangunan menjadi progres utama mensinergikan peran
koperasi dan modal asing untuk meningkatkan perekonomian negara terutama
di bidang pembangunan.
Strategi perekonomian Indonesia pada
masa yang akan datang, harus menempatkan koperasi sebagai salah satu pilar
pembangunan. Keberhasilan pembangunan tidak diukur oleh trilyunan rupiah
mega-proyek yang dibawa ke dalam negeri. Tapi, di mana pembangunan manusia
adalah bagian integral pembangunan bangsa. Maka koperasi adalah sektor ekonomi yang membangun
sektor riil dan SDM secara integral dan komprehensif.
Pemerintah Kabupaten HSU sendiri
berkeinginan menempatkan
koperasi sebagai salah satu pilar bagi pembangunan di kabupaten
yang berjuluk ‘Bumi Bertaqwa’ ini. Dan mengajak beberapa
perusahaan milik negara maupun swasta untuk memanfaatkan koperasi sebagai
instrumen yang paling efektif untuk membangun daerah dengan berbasis nilai dan prinsip
koperasi serta budaya lokal, menghadirkan kesejahteraan, memperkuat ketahanan
pangan dan melestarikan lingkungan hidup. (Tim)
No comments:
Post a Comment