Saturday, August 12, 2017

ADVETORIAL BADUNG

Badung Matangkan Pengembangan Smart City
2018 Diharapkan Sudah Jalan

Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, saat rapat koordinasi dan sosialisasi pengembangan sarana teknologi informasi/smart city di Puspem Badung, Kamis (8/6).
PEMKAB Badung terus mematangkan pengembangan Smart City. Konsep smart city ini diharapkan dapat memberikan pelayanan yang cepat, tepat, dan mudah kepada masyarakat Badung. Tahun ini sedang dikebut pembangunan infrastruktur fiber optik dari Uluwatu hingga Belok Sidan. Diharapkan tahun 2018 layanan aplikasi Badung Smart City sudah dapat dinikmati masyarakat Badung. Hal tersebut terungkap saat rapat koordinasi dan sosialisasi pengembangan sarana teknologi informasi/smart city di Puspem Badung, Kamis (8/6). Rapat dipimpin langsung Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, serta dihadiri Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo), I Wayan Weda Dharmaja, para Camat dan Perbekel/Lurah se-Badung. 
Pada kesempatan tersebut Kepala Dinas Kominfo Badung, Weda Dharmaja, mengatakan, rapat koordinasi dengan para Camat, Perbekel/Lurah, ini dalam rangka melaksanakan salah satu program unggulan Pemkab Badung yakni melaksanakan tata kelola pemerintahan dan pelayanan kepada masyarakat berdasarkan pengembangan teknologi informatika (TI). Pengembangan TI ini sebagai upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara efisien, efektif, tepat dan murah.
Dijelaskan bahwa pembangunan smart city di Badung sudah dinilai oleh pemerintah pusat. Dari seluruh kabupaten/kota di Indonesia dipilih 100 dan dipilih lagi yang akan siap mengembangkan kabupaten smart city. Salah satu dari 25 daerah yang dipilih adalah Kabupaten Badung dan telah dilaksanakan MoU dengan pemerintah pusat.
Smart city secara teoritis sudah diterima, karena sudah melaksanakan sistem aplikasi di masing-masing SKPD. "Setiap tahun pusat memberikan penghargaan kepada Badung, karena semua program sudah menerapkan teknologi informasi. Namun sekarang akan dikembangkan agar mampu terintegrasi secara keselurahan," jelasnya.
Pengembangan smart city ini bertujuan lebih mudah dan efisien sehingga masyarakat juga memahami kondisi aktual di lapangan. Akan lebih mudah mengembangkan potensi-potensi yang ada di wilayah Badung, masyarakat dan pemerimtah akan mudah mengakses apa yang diprogramkan di Badung. Selain itu untuk mempercepat mengantisipasi keadaan yang tidak terduga. "Yang paling penting dalam pengembangan ini adalah infrastruktur sebagai penopang utama pengembangan smart city, baik itu dalam bentuk wifi, fiber optik (FO) dan lainnya yang akan dipasang di seluruh wilayah Badung," tambahnya.
Membangun jaringan dari ujung utara hingga selatan Badung, Pemkab Badung telah bekerja sama dengan pihak ketiga untuk dibantu pemasangan/menanam fiber optik dari Uluwatu, Tanjung Benoa hingga Belok Sidan. Smart city juga akan didukung dengan pembangunan CCTV di tempat strategis untuk melaporkan situasi di Kabupatem Badung dan akan terekam di Badung Command Center. "Dipasang kurang lebih 90 titik CCTV dari utara ke selatan untuk memperkuat jaringan kita. Rencananya, 2018 di desa juga akan dilalui FO dan memasang wifi di seluruh banjar, pustu, kantor desa utamanya sekolah dalam memberikan layanan terhadap laptop dan ujian online di sekolah sehingga seluruh masyarakat dapat terlayani TI secara gratis," terangnya. 
Sementara Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, mengatakan, memang sudah menjadi komitmen Pemkab Badung untuk mengembangkan smart city sehingga masyarakat Badung terlayani teknologi informasi dengan baik. Melalui smart city ini ke depan Pemkab Badung ingin mewujudkan Badung smart sosiality, berpihak kepada rakyat.
Bupati Giri Prasta menjelaskan, dalam pengembangan smart city, di anggaran perubahan 2016 sudah dilakukan kajian oleh UNUD sehingga ditentukan aplikasi apa yang akan dijalankan. Sementara di anggaran induk tahun 2017 sudah dilaksanakan pembangunan gedung Badung Command Center yang akan diisi oleh Kantor Kominfo, Badung Command Center dan Data. "Konsep smart city ini adalah concecting, controlling dan monitoring," jelasnya.
Sementara di anggaran perubahan 2017 ini akan dilakukan kajian teknis agar sinkron dengan RPJPD dan RPJMD serta sistem dan aplikasinya. “Tahun 2018 baru diharapkan sistem ini dapat berjalan dengan baik, dan dapat dijangkau oleh masyarakat di desa maupun banjar”.
Mengenai jaringan fiber optik, kata bupati, infrastrukturnya sudah dikerjakan mulai dari Uluwatu hingga Belok Sidan. Untuk itu diharapkan kepada SKPD dan Perbekel/Lurah agar mendukung dalam pemasangan CCTV di tempat-tempat strategis dan ke depan akan diisi CCTV di setiap desa dan banjar. "Kami sudah anggarkan di induk 2018 untuk pengembangan smart city ini sebesar Rp 95 M. Ke depan kami ingin menjadi pilot project terkait smart city," ujarnya.

Bupati juga sudah melakukan studi komparasi ke beberapa daerah dan hasilnya digabungkan untuk dipakai di Badung. Bila infrastuktur dan sistem smart city ini sudah dapat terbangun, tidak berlebihan kiranya dari Badung membangun Bali. Bupati ingin membangun Bali dengan konsep one island, one management. Sementara untuk aplikasi, khusus di desa, smart city ini menjadi satu. "Agar pengembangan smart city dapat berjalan dengan baik dan lancar, kami harapkan dukungan dari semua pihak khususnya para perbekel/lurah agar terus melakukan koordinasi dengan kominfo, sehingga pembangunan jaringan aplikasi dapat berjalan dengan baik," pungkasnya. (Humas Setda Kabupaten Badung)

No comments:

Post a Comment