Sunday, March 18, 2018

INFO JATIM

Kredibilitas, Kunci Penting Seorang Juru Bicara

Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Jatim, Drs Benny Sampirwanto MSi, saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan Kabupaten/Kota se-Jatim Tahun 2018 di Klub Bunga Butik Resort, Batu, Rabu sore (14/3).
KREDIBILITAS, akurat dan jelas menjadi salah satu kunci penting humas sebagai juru bicara/jubir. Apabila ketiga hal ini terpenuhi, maka semakin besar kemungkinan pesan yang disampaikan akan meyakinkan dan dipercaya khalayak.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Provinsi Jatim, Drs Benny Sampirwanto MSi, saat menjadi pembicara dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Kehumasan Kabupaten/Kota se-Jatim Tahun 2018 di Klub Bunga Butik Resort, Batu, Rabu sore (14/3).
Menurutnya, seorang jubir menjadi simbol suara organisasi yang tanggung jawabnya adalah menyajikan pesan dan informasi yang akurat dan konsisten.  Selain itu, peran jubir adalah mengkomunikasikan informasi yang publik inginkan serta membangun kepercayaan dan kredibilitas lembaga.
“Jubir adalah garda terdepan, harus bisa menjelaskan atau menjawab masalah-masalah daerah kepada publik secara kredibel, akurat dan jelas,” jelas mantan Kepala Biro Administrasi Kerjasama Setdaprov Jatim ini.
Informasi yang tidak akurat, kredibel dan jelas, lanjutnya, akan menyebabkan persepsi publik menjadi salah dan keberhasilan program pemerintah tidak sampai ke publik. Selain itu, akan memunculkan pemberitaan fitnah dan palsu (hoax), serta pimpinan menjadi sasaran kemarahan publik.
Sebaliknya, informasi yang akurat, kredibel dan jelas akan membuat publik memahami kebijakan/keputusan pemerintah, sehingga pada akhirnya akan mendukung, mengurangi fitnah atau hoax terhadap pemerintah serta mengurangi perdebatan di ranah publik.
Benny mengatakan, ada beberapa prinsip yang harus dipegang oleh seorang jubir. Di antaranya tidak boleh berbohong, jangan pernah mengatakan ‘no comment’, meminimalisir ‘off the record’, serta pesan yang disampaikan singkat padat dan jelas. Selain itu seorang jubir juga harus tenang dan percaya diri serta jangan pernah berspekulasi.
Di akhir penyampaian materinya, Benny kembali mengingatkan pentingnya membangun sinergitas dengan media. Di antaranya membuka dialog dengan memberi kesempatan wawancara, doorstop,  jumpa pers dan penerbitan siaran pers, serta membangun kerja sama pemerintah dan media dalam berbagai hal positif, misalnya promosi pariwisata dan informasi pembangunan.
Antisipasi Media Sosial
Sementara itu, membacakan sambutan pembukaan dari Sekdaprov Jatim, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jatim, Ir Eddy Santoso MM, mengatakan, perkembangan media sosial yang pesat akhir-akhir harus diantisipasi dengan baik oleh humas pemerintah. Dalam berkomunikasi di media sosial ini, setiap humas harus menyadari jika mereka sedang berhadapan dengan komunitas warga net/netizen yang termasuk net generations. Dengan sikap yang terbuka, inklusif dan bebas berekspresi, warga net menjadikan media sosial sebagai media yang bebas  bicara apa saja. Oleh karena itu seorang humas harus mampu mengimbanginya. 
"Humas harus lepas dari karakteristik birokrasi yang kaku, pengolahan informasi di internal lembaga harus taktis sehingga respon terhadap komentar para netizen bisa disampaikan dengan cepat dan tepat," jelasnya.
Rakor kehumasan yang dibuka Kepala Dinas Kominfo Provinsi mewakili Sekda Jatim ini diselenggarakan selama dua hari yakni 14-15 Maret 2018 dengan peserta Kabag Humas dan Kepala Dinas Kominfo Kabupaten/Kota se-Jatim. Rakor dimaksudkan untuk meningkatkan sinergi pimpinan dan kelembagaan yang menangani kehumasan di pemda se-Jatim, serta sekaligus meningkatkan pengetahuan teknisnya di bidang kehumasan.

Rakor ini diisi dengan berbagai materi di antaranya ‘Menarik Perhatian Massa melalui Penulisan Berita’ oleh Abdul Rokim, Manager Jawa Pos Group, dan ‘Public Speaking Skill for Government Public Relations’ oleh Iman Dwihartanto, penyiar Radio Suara Surabaya. (humasprovjatim/dewi)

No comments:

Post a Comment